PSBB membawa dampak terhadap sektor poultry, dimana penurunan permintaan terhadap konsumsi daging ayam dan telur berimbas pada penjualan perseroan. Pada 2Q20 pasca PSBB diterapkan, penjualan perseroan turun (-9,3% YoY, -1,3% QoQ) menjadi Rp13,7 triliun. Hal ini membuat laba bersih yang diatribusikan ke induk perseroan menyusut menjadi Rp730,7 miliar (-20,2% YoY, -20,8% QoQ). Kami menilai jika PSBB masih terus diketatkan akan berdampak pada penurunan penjualan dari segmen pakan ternak dan broiler hingga akhir 2020.
Download laporan lengkapnya di SINI.