Today’s Outlook:
Bank sentral AS masih setia di jalur hawkish, seperti dilansir dari komentar dua pejabat Federal Reserve yang mengingatkan bahwa Inflasi Inti AS belum bergeming serta kenaikan suku bunga masih diperlukan secara Inflasi AS masih jauh dari target mereka di 2%. Para pelaku pasar saat ini memperkirakan akan ada kemungkinan The Fed memotong suku bunga pada bulan Desember, menyusul kenaikan 25bps pada FOMC Meeting Juli nanti, seperti dilansir CME Group Fedwatch Tool. Survey dari Univ. of Michigan pada Jumat lalu memperlihatkan bahwa sentimen & ekspektasi pasar meningkat dengan adanya harapan Inflasi harga konsumen jatuh ke titik terendah pada bulan June ini dan outlook usaha untuk 5bulan ke depan membaik dengan signifikan. Adapun pasar modal AS akan ditutup pada hari Senin untuk hari libur nasional.
Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar, dan Bank sentral China mulai memangkas biaya pinjaman. Sementara itu, setelah ECB memilih untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pekan lalu ; Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan bahwa belum ada rencana untuk menghentikan trend kenaikan suku bunga ini.
Harga Emas mendapat dukungan karena US Dolar Index cenderung ke level terendah 5 minggu di bawah 103. Walau demikian, para analis percaya bahwa Federal Reserve AS mungkin masih menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi tahun ini.
Corporate News
Emiten Hary Tanoe (BMTR) Rilis Obligasi, Ini Rinciannya Global Mediacom Tbk (BMTR), emiten milik Hary Tanoesoedibjo, menerbitkan obligasi berkelanjutan IV dan sukuk ijarah berkelanjutan IV tahun 2023. Total nilai surat utang ini mencapai IDR 1,7 triliun. Global Mediacom melangsungkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) IV tahap I dengan emisi obligasi sebanyak-banyaknya IDR 850 miliar. Obligasi terbagi dalam 3 tenor, yakni 370 hari kalender, 3 tahun, dan 5 tahun. Kupon obligasi berkisar 8,75-9,25% untuk tenor 370 hari, kisaran 9,75-10,25% untuk 3 tahun, dan 10,75-11,25% untuk 5 tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap kuartal, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. (Investor Id)
Domestic Issue
Industri Multifinance Semakin Gencar Menerbitkan Obligasi Perusahaan pembiayaan (multifinance) semakin gencar menerbitkan obligasi. Langkah ini dilakukan untuk menggenjot pembiayaan yang semakin meningkat, seiring kian pulihnya perekonomian dalam negeri. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat hingga Mei 2023 akan ada tujuh multifinance yang akan menerbitkan obligasi. “Di antaranya ada Mandala Multifinance Tbk dan Adira Dinamika Multifinance,” ujar Ahmad Nasrudin, Fixed Income Analyst Pefindo. Sementara itu, hingga Mei 2023, nilai penerbitan surat utang, termasuk obligasi di industri multifinance, sudah mencapai angka IDR 13,51 triliun. Ahmad menuturkan bahwa angka tersebut sekitar 49,87% dari penerbitan obligasi yang dilakukan perusahaan multifinance sepanjang 2022 yang lalu serta nilai obligasi yang diterbitkan perusahaan multifinance ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan yang direalisasikan oleh emiten di industri lainnya. (Kontan)
Recommendation
US10YT hampir berada di ujung pattern, di mana harus memutuskan apakah YIELD akan tembus Resistance 3.83% atau break Support 3.74%. ADVISE : Wait & See ; tunggu arah penembusan untuk keputusan Average Up atau malah kurangi posisi. ID10YT masih betah bergerak dalam trend turun, di mana MA10 berperan sebagai Resistance terdekat di kisaran yield : 6.46%. ID10YT hampir menyentuh level Yield terendah di bulan Oktober & Agustus pada range : 6.144% – 6.036% yang mungkin mampu menjadi level Support secara RSI sudah masuki wilayah Oversold. ADVISE : Hold ; Wait & See.
Download full report HERE.