Today’s Outlook:
MARKET SENTIMENT : Powell mengatakan kepada komite Perbankan Senat pada hari Selasa di Capitol Hill bahwa bank sentral sudah cukup nyaman dengan kebijakan saat ini yang jauh lebih longgar dari sebelumnya , di tengah ekonomi AS yang tetap kuat, sehingga mereka merasa tidak perlu terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. YIELD US TREASURY naik menyusul pernyataan tersebut karena taruhan pada pemotongan suku bunga berkurang, dengan The Fed sekarang diperkirakan akan kembali pertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Maret, menurut survey Fed Watch milik Investing.com. Powell akan bersaksi di hadapan Kongres pada hari Rabu, di mana publik perkirakan dia akan menghadapi beberapa pertanyaan tentang dampak kebijakan Trump terhadap ekonomi dan inflasi. Statement tsb diluncurkan menyusul laporan inflasi baru yang diprediksi akan menunjukkan headline inflation mendingin, tetapi inflasi inti meningkat. Adapun pada bulan Desember, US CPI naik sebesar 2,9% yoy, di atas level target bank sentral sebesar 2%.
– PRESIDEN DONALD TRUMP menindaklanjuti ancamannya pada hari Senin malam, dan menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif 25% pada impor baja dan aluminium, sementara juga menyatakan bahwa tidak akan ada pengecualian terhadap bea masuk. Eksportir baja utama seperti Kanada, Meksiko, dan Brasil menjadi sasaran beberapa pengecualian tarif berbasis kuota, yang sekarang akan dicabut. Trump memperingatkan bahwa tarif pada logam bisa lebih tinggi, dan bahwa ia sedang mempertimbangkan tarif pada mobil, chip, dan farmasi. Presiden juga berencana untuk menaikkan tarif impor AS agar sesuai dengan bea masuk luar negeri atas impor barang-barang AS, yang dimaksud dengan reciprocal tariff , dengan demikian berpotensi memperuncing ketegangan perdagangan internasional.
KOMODITAS : Harga MINYAK terapresiasi ke level tertinggi dalam 2 minggu pada perdagangan hari Selasa didukung oleh sanksi ekonomi AS yang dikuatirkan akan mengganggu pasokan minyak Rusia dan Iran, serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah ; menutupi kenyataan bahwa perang tariff akan meningkatkan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi global. Harga futures minyak BRENT naik $1,13, atau 1,5%, menjadi $77,00 per barel ; sementara minyak mentah US West Texas Intermediate (WTI) menguat $1,00, atau 1,4%, menjadi $73,32. Hal itu membuat kedua patokan harga minyak mentah tsb naik untuk hari ketiga dan pada penutupan tertinggi sejak 28 Januari. Adapun AS mengenakan sanksi yang menargetkan tanker, produsen, dan perusahaan asuransi yang secara signifikan akan mengganggu pengiriman minyak Rusia ke importir utama China dan India. Harga minyak mentah juga didukung oleh sanksi AS terhadap jaringan pengiriman minyak Iran ke China setelah Presiden AS Donald Trump kembali berlakukan “tekanan maksimum” pada ekspor minyak Iran minggu lalu. Mengimbangi potensi kelangkaan supply, API baru saja merilis stok cadangan minyak mentah AS yang melonjak tinggi ke atas perkiraan. Data mingguan ini menyebutkan terkumpul 9 juta barrel pada pekan terakhir, dibanding perkiraan yang hanya 2,8 juta barrel.
– PERKEMBANGAN KONFLIK TIMUR TENGAH : Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa jika Hamas tidak membebaskan sandera Israel pada hari Sabtu siang , gencatan senjata yang rapuh di Gaza akan berakhir. Komentar tersebut menyusul permintaan Trump pada hari Senin agar Hamas membebaskan semua sandera pada hari Sabtu atau dia akan mengusulkan pembatalan gencatan senjata Israel-Hamas dan membiarkan kekacauan terjadi. Trump juga mengatakan dia mungkin menahan bantuan ke Yordania dan Mesir jika mereka tidak menerima pengungsi Palestina yang direlokasi dari Gaza. Trump akan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah pada hari Selasa.
INDONESIA : melaporkan Penjualan Motor & Mobil pada bulan Januari yang kembali jeblok lebih dalam ketimbang bulan Dec. Lesunya penjualan otomotif nasional muncul di tengah varian mobil listrik bermerek China yang semakin berevolusi dan mampu menjangkau harga yang lebih rendah. Hari ini akan dipantau angka Retail Sales (Dec) untuk memonitor daya beli masyarakat lebih jauh.
Domestic News
Pengurus BPI Danantara Bisa Lolos dari Tanggung Jawab Hukum Meski Rugi
Rancangan Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatur bahwa pengurus dan pegawai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara dapat terbebas dari pertanggungjawaban hukum apabila terjadi kerugian. Berdasarkan draf RUU BUMN yang diperoleh Bisnis, aturan itu termaktub dalam Pasal 3Y. Pasal tersebut mengatur bahwa Menteri BUMN, Dewan Pengawas, Badan Pelaksana, dan pegawai BPI Danantara tidak dapat dimintai pertanggung jawaban hukum atas kerugian apabila dapat membuktikan empat poin. Pertama, kerugian BPI Danantara bukan karena kesalahan atau kelalaiannya. Kedua, telah melakukan pengurusan dengan iktikad baik dan kehati-hatian sesuai dengan maksud dan tujuan investasi dan tata kelola. Ketiga, tidak memiliki benturan kepentingan, baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengelolaan investasi. Keempat, tidak memperoleh kepentingan pribadi secara tidak sah. Tak hanya BPI Danantara, RUU BUMN juga mengatur syarat agar Direksi, Dewan Komisaris, atau Dewan Pengawas BUMN bebas dari pertanggungjawaban hukum. Dalam Pasal 9F, direksi BUMN tidak dapat dimintai pertanggungjawaban hukum atas kerugian jika dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya dan telah melakukan pengurusan dengan iktikad baik dan kehati-hatian sesuai dengan maksud dan tujuan investasi dan tata kelola. (Bisnis)
Corporate News
SMF: Sarana Multigriya Finansial Tawarkan Obligasi dan Sukuk 2025
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menawarkan obligasi berkelanjutan VII tahap VIII tahun 2025 dengan jumlah pokok IDR 704,925 miliar. SMF juga menawarkan sukuk musyakarah berkelanjutan I tahap IV tahun 2025 sejumlah IDR 362,805 miliar. Obligasi dijamin dengan kesanggupan penuh dan terdiri atas dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok IDR 453,67 miliar berbunga 6,55% per tahun dan jangka waktu 370 hari. Sedangkan seri B berjumlah pokok IDR 251,255 miliar berbunga 6,80% per tahun dan jangka waktu tiga tahun. Keterangan perseroan Selasa (11/2/2025) menyebutkan, SMF juga menawarkan sukuk musyakarah berkelanjutan I tahap IV tahun 2025. Jumlahnya IDR 362,805 miliar, berjangka waktu 370 hari, pendapatan dibagihasilkan dengan bagi hasil ekuivalen dengan 6,55% per tahun. Penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk antara lain Bahana sekuritas, CIMB Niaga sekuritas, DBS Vickers sekuritas, Indo Premier sekuritas, Maybank sekuritas dan Trimegah Sekuritas serta UOB Kay Hian. (Emiten News)
Recommendation
Jika US10YT tengah melukis sebuah Head & Shoulders, maka itu adalah sebuah pola bearish reversal yang berpotensi bawa yield turun lebih dalam lagi ke arah 4.206% ; yang mana setara juga dengan Fibonacci retracement 50%. Tampaknya yield dalam posisi Wait & See di resistance kritikal 4.55% menjelang rilis data US CPI & PPI pekan ini, yang akan tentukan apakah level tsb mampu ditembus demi pertahankan trend naik, atau malah Support yield 4.404% yang akan jebol dan mengkonfirmasi konsolidasi imbal hasil ini lebih lanjut.
ID10YT hampir menyentuh target bottom dari pola channel uptrend yang telah patah, di sekitar yield 6.80% – 6.788%. Indikator RSI pun sudah melantai di wilayah Oversold, tanda2 technical rebound sejatinya bisa muncul kapan saja. Namun yang menjadi pertanyaan adalah keberadaan katalis positif secara fundamental Indonesia nampaknya masih sepi sehingga menyurutkan peminat lelang ORI yang tengah berlangsung, di tengah nervous-nya market menunggu data US CPI yang akan muncul besok dan Jumat. Resistance awal : yield 6.92%.
Download full report HERE.