Today’s Outlook:

Pelaku pasar juga menantikan data PCE price index pada Jumat, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang gambaran Inflasi AS dan kapan Federal Reserve mungkin mulai memangkas suku bunga. Mereka juga menantikan dimulainya Pemilu di Prancis pada akhir pekan ini dan debat calon presiden AS pertama pada hari Kamis. AS laporkan Consumer Confidence (Jun) di level 100.4 , lebih baik sedikit dari ekspektasi 100.0 walaupun angka ini ternyata lebih rendah dari keyakinan konsumen bulan sebelumnya 101.3. Nanti malam akan dinantikan data New Home Sales (May) dan angka cadangan minyak AS dari pemerintah.

CURRENCY : DOLLAR AS menguat, didukung oleh komentar hawkish dari pejabat The Fed Michelle Bowman yang mengatakan bahwa suku bunga stabil “untuk sementara waktu” kemungkinan besar cukup memadai untuk mengendalikan Inflasi. Dia juga mengulangi kesiapannya untuk menaikkan biaya pinjaman bilamana diperlukan. DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan dollar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0.11% menjadi 105.63, sedangkan Euro turun 0.19% menjadi USD 1.0712.

FIXED INCOME : Kurva imbal hasil antara obligasi 2 tahun dan 10 tahun melebar menjadi lebih dari 50 basis poin untuk pertama kalinya tahun ini ; sebagian terjadi karena adanya demand tinggi pada lelang obligasi tenor 2 tahun.

KOMODITAS : Harga MINYAK turun masih dihantui kekhawatiran lesunya demand setelah permulaan lambat musim berkendara di musim panas AS. Terbukti dari malah adanya penambahan stok minyak AS tak terduga sebesar 914 ribu barrel, berbanding terbalik dengan prediksi menghilangnya 3 juta barrel dari cadangan. Futures BRENT untuk bulan Agustus ditutup turun menjadi USD 85.01 / barel, sementara Futures US WTI juga ditutup melemah pada USD 80.83. Harga EMAS spot turun 0.6% menjadi USD 2,318.82 / ons.

MARKET ASIA : JEPANG laporkan Inflasi BoJ Core CPI yang naik ke level 2.1% yoy, berhasil kalahkan forecast & periode sebelumnya pada 1.9% dan 1.8% tapi ini belum jua mengangkat YEN dari sekitar titik terendah 2bulan, sekitar 160 Yen terhadap Dollar ; membuat para trader waspada terhadap tanda-tanda intervensi lebih lanjut dari otoritas Jepang untuk menopang mata uang tersebut.

Corporate News
PTPP: Bayar Utang, PTPP Tawarkan Obligasi IDR 434.62 Miliar
PT PP (PTPP) akan menawarkan surat utang senilai IDR 434.62 miliar. Penerbitan surat utang bagian tidak terpisahkan dari obligasi berkelanjutan IV dengan proyeksi IDR 3 triliun. Nah, tahap pertama obligasi kali ini dibalut bunga 10.25% per tahun berdurasi 3 tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 28 September 2024, dan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi dilakukan pada 28 Juni 2027. Seluruh dana hasil penawaran obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk pelunasan sebagian pokok obligasi berkelanjutan III PTPP Tahap 1 Tahun 2021 Seri A dengan rincian sebagai berikut. Total nominal pelunasan pokok obligasi sejumlah IDR 850 miliar. Sebesar IDR 430.29 miliar akan dilunasi dengan dana hasil obligasi. Lalu, sisa IDR 419.70 miliar akan dibayar menggunakan kas internal perseroan. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Serap Dana IDR 23 Triliun dari Lelang Tujuh Seri SUN
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN Pemerintah menyerap dana senilai IDR 23 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada 25 Juni 2024. Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan total penawaran masuk pada lelang kali ini mencapai IDR 56.39 triliun. Ketujuh SUN yang dilelang di antaranya seri SPN03240925 (penerbitan baru), SPN12250612 (pembukaan kembali), FR0101 (pembukaan kembali), FR0100 (pembukaan kembali), FR0098 (pembukaan kembali), FR0097 (pembukaan kembali), dan FR0102 (pembukaan kembali). Lelang dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI). Serapan terbesar berasal dari seri FR0100 yang dimenangkan sebesar IDR 9.8 triliun. Jumlah penawaran masuk untuk seri ini yaitu IDR 22.63 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7.09090%. Serapan berikutnya berasal dari seri FR0101 dengan jumlah nominal dimenangkan IDR 6.7 triliun dari penawaran masuk IDR 15.51 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini 6.99992%. Dari seri FR0097, Pemerintah meraup dana IDR 3.5 triliun dari penawaran masuk IDR 5.36 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7.15996%. Pemerintah memenangkan dana IDR 2.55 triliun dari seri FR0098 yang menerima penawaran masuk IDR 6.19 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 7.13991%. Selanjutnya, Pemerintah menyerap dana IDR 350 miliar dari seri SPN03240925. Nilai penawaran masuk untuk seri ini yaitu IDR 2.19 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6.58571%. Serapan terakhir yaitu dari seri FR0102 yang dimenangkan sebesar IDR 100 miliar dari penawaran masuk IDR 1.35 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7.16857%. Adapun dari seri SPN12250612, Pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk IDR 3.15 triliun. (Antara News)

Recommendation

US10YT selangkah lagi antisipasi break out Resistance MA10 / yield 4.247% , yang akan bebaskan yield menguat ke TARGET : MA20 / yield 4.321%, atau bahkan MA50 / yield 4.446%. ADVISE : jika yield naik, maka siap2 harga obligasi turun. Di sisi sebaliknya, persiapkan juga kemungkinan jika yield ternyata malah tembus Support ke bawah 4.188%.

ID10YT berusaha lampaui Resistance yield dari titik tertinggi beberapa hari yang lalu yaitu pada 7.243% namun berhasil jua. Oleh karena itu terbuka kemungkinan yield ID10YT akan tes Support MA10 / sekitar yield 7.09% yang harusnya jadi platform trend naik yield ini, at least untuk jk. pendek. ADVISE : antisipasi penguatan harga sementara di tengah trend naik yield yang masih bisa berlanjut kembali.

Download full report HERE.