Today’s Outlook:
Minyak melonjak, didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik akibat Konflik Timur Tengah. Data ekonomi yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan meningkatnya klaim pengangguran AS, yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang lemah ; laporan yang lain menyebutkan aktivitas sektor jasa US PMI tetap kuat. NONFARM PAYROLL (Sept) yang diawasi ketat akan dirilis pada hari Jumat ini.
INDIKATOR EKONOMI :
– INITIAL JOBLESS CLAIMS mingguan naik menjadi 225.000 pada pekan yang berakhir 28 September, meningkat dari angka yang direvisi naik sebesar 219.000 minggu lalu, seperti ditunjukkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis. Adapun angka inipun lebih tinggi dari antisipasi para ekonom pada 222.000.
-Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan US SERVICES PMI melonjak ke level tertinggi dalam 1,5 tahun pada bulan September, bukti lebih lanjut bahwa ekonomi tetap kuat pada kuartal ketiga. Sementara sektor Manufaktur masih struggling, Jasa kembali menopang perekonomian terus berjalan.
– Selain NONFARM PAYROLL (Sept) yang diramal akan keluar di angka 148ribu (menaik dari 142ribu di bulan Aug) , Pertumbuhan Upah Rata-rata per Jam (Sept) juga sepertinya tidak akan setinggi bulan sebelumnya ; eventually memprediksi Unemployment Rate (Sept) masih akan tetap di level 4.2%.
KOMODITAS : Futures MINYAK mentah BRENT ditutup melonjak naik 5,03% pada USD 77,62 / barel , sedangkan US WTI ditutup meroket 5,15% menjadi USD 73,71. Harga EMAS datar seiring US DOLLAR menguat terhadap mata uang utama lainnya . Harga Spot Emas turun 0,01% menjadi USD 2.657,24 / ons, sementara futures-nya ditutup 0,4% lebih tinggi pada USD 2.679,2. Pemogokan pekerja di pesisir Timur dan Teluk memasuki hari ketiga. Ekonom Morgan Stanley mengatakan bahwa penghentian produksi yang berkepanjangan dapat menaikkan harga konsumen, dengan harga pangan kemungkinan akan bereaksi terlebih dahulu.
CURRENCY & FIXED INCOME :
– DOLLAR INDEX ( DXY) AS naik ke level tertinggi 6 minggu, mencapai 102,09, tertinggi sejak 19 Agustus. EURO sedikit turun pada USD 1,1026, dan tidak jauh dari level terendah hari Rabu di USD 1,10325, level yang terakhir terlihat pada 12 September. POUNDSTERLING melemah 1,1% menjadi USD 1,3122 setelah Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan kepada surat kabar Guardian bahwa bank sentral dapat menjadi “sedikit lebih agresif” dalam pemangkasan suku bunga jika inflasi terus mereda. Terhadap YEN Jepang, Dollar menguat 0,1% menjadi 146,61.
– YIELD US TREASURY naik setelah rilis data klaim pengangguran dan laporan sektor jasa. Imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun terakhir naik pada 3,7095% pada hari Kamis, sementara imbal hasil obligasi acuan tenor 10 tahun terakhir naik pada 3,853%. Pasar menyiratkan peluang 35% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin lagi pada bulan November, turun dibandingkan dengan hampir 50% minggu lalu menurut CME FedWatch, dan telah memperkirakan sekitar total 70 basis poin pelonggaran sampai akhir tahun. Portfolio manager menilai market masih positif untuk jk.panjang walau para investor akan memilih bersikap berhati-hati untuk jk.pendek mengingat ada beberapa faktor ketidakpastian terkait PILPRES AS dan Konflik Timur Tengah yang tengah bergolak.
Corporate News
MBMA: Terbitkan Obligasi IDR 2 Triliun – Merdeka Battery Tawarkan Bunga Hingga 9%
Perkuat struktur permodalan guna lunasi utang jatuh tempo, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) melakukan penawaran obligasi berkelanjutan II tahun 2024 senilai IDR 2 triliun pada 02-03 Oktober 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. Obligasi ini terdiri atas seri A senilai IDR 216 miliar berjangka waktu 367 hari kalender sejak tanggal emisi dengan bunga tetap 6,80% per tahun, dan seri B senilai IDR 1.784 triliun dengan tenor tiga tahun dan bunga tetap 9% per tahun. Disebutkan, jadwal penjatahan dan distribusi obligasi secara elektronik masing-masing pada 04 dan 08 Oktober 2024. Seluruh dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk tiga keperluan. Pertama, sebesar IDR 1.518 triuliun (USD 100 juta) untuk pembayaran lebih awal kepada.
Domestic Issue
Pemerintah Selasa Depan Kembali Lelang Sukuk, Targetnya IDR 8 Triliun
Pemerintah pada hari Selasa, 8 Oktober 2024 mendatang akan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Ada 7 seri SBSN yang akan dilelang, terdiri dari seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Ketujuh seri SBSN tersebut adalah : SPNS 01042025 (reopening) tanggal jatuh tempo 1 April 2025, SPNS 07072025 (new issuance) tanggal jatuh tempo 7 Juli 2025, PBS032 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2026, PBS030 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2028, PBS004 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Februari 2037, PBS039 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2041, dan PBS038 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Desember 2049. Dalam siaran pers Direktorat Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Republik Indonesia disebutkan bahwa target indikatif dari lelang ketujuh seri sukuk tersebut adalah sebesar IDR 8 triliun dan tanggal setelment pada 10 Oktober 2024.
Recommendation
US10YT sukses menembus Resistance MA50 , menjadikan yield 3.82% – 3.72% sebagai jajaran Support saat ini . POTENTIAL : terbuka jalan penguatan menuju TARGET yield : 4.0% / 4.30% , antisipasi pelemahan lanjutan pada harga obligasi .
ID10YT finally mulai berusaha menembus Resistance MA20 , yang mana bila mantap berada di atas yield 6.52% akan mengakhiri trend turun yield sejak Juli ; sekaligus membuat harga berbalik bearish reversal, setidaknya sampai yield menuju TARGET terdekat : 6.65% (MA50). ADVISE : kurangi posisi obligasi (bertahap) seiring penurunan harga.
Download full report HERE.