-GOVERNMENT BONDS-
Optimisme konsumen menurun, tekan penawaran lelang SUN. Penawaran masuk lelang SUN senilai IDR 52,26 triliun, lebih rendah dari lelang sebelumnya yang mencapai IDR 78,34 triliun. Namun demikian, penawaran yang masuk kemarin masih diatas target indikatif pemerintah IDR 20 triliun. Secara keseluruhan, pemerintah melelang Surat Perbendaharaan Negara seri PN03201209 dan SPN12210909 dan SUN seri FR0086, FR0087, FR0080, FR0083, dan FR0076. Jumlah penawaran masuk paling banyak dicatatkan SUN seri FR0086 senilai Rp12,68 triliun, dengan jumlah nominal yang dimenangkan tercatat sebesar IDR 7,60 triliun. Kemudian diikuti, SUN seri FR0087 mencatatkan penawaran masuk IDR 12,20 triliun dengan jumlah nominal yang dimenangkan IDR 7,35 triliun. Adapun, SPN03201209 mencatatkan penawaran masuk terendah senilai IDR 2,6 triliun, diikuti penawaran masuk FR0083 senilai IDR 4,35 triliun. Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus di level 86,9 atau naik tipis dari bulan sebelumnya Juli sebesar 86,2. Sebagai catatan, IKK berada di bawah level 100 dalam lima bulan terakhir, atau level terendah sejak 2005 pada Maret lalu.

-CORPORATE BONDS-
Pegadaian Terbitkan Surat Utang IDR 3,25 Triliun. Adapun, dana tersebut akan digunakan sebagai tambahan modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konvensional dan syariah. Penerbitan obligasi tersebut menjadi bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) IV Pegadaian dengan target dana mencapai IDR 7,8 triliun. Obligasi berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2020 itu ditawarkan dalam dua seri. Obligasi Seri A memiliki jumlah pokok sebesar IDR 1,295 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,50%, memiliki jangka waktu 370 hari. Sedangkan obligasi Seri B ditawarkan dengan jumlah pokok sebesar IDR 1,125 triliun dengan tingkat bunga tetap 6,45%, berjangka waktu tiga tahun. Saat ini Pegadaian kembali menawarkan sukuk mudharabah berkelanjutan I Tahap III Tahun 2020 sebesar IDR 835 miliar. Untuk Seri A, dana yang ditawarkan sebesar IDR 704 miliar dengan besaran nisbah sebesar 18,334% dari pendapatan dengan jangka waktu 370 hari. Seri B sukuk mudharabah ditawarkan dengan jumlah dana sebesar IDR 131 miliar dengan besaran nisbah 21,50% dengan jangka waktu selama 3 tahun. Obligasi tersebut mendapat hasil pemeringkatan AAA (triple A) dengan outlook stable, begitu juga sukuk mudharabah dengan hasil pemeringkatan AAA (triple A syariah) dengan outlook stable. Pemeringkatan itu diberikan dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan telah diperbaharui pada 4 September 2020. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Optimisme Konsumen Menurun. Keyakinan konsumen di Agustus 2020 kembali membaik. Berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan lalu yakni 86,9 naik tipis dari Juli 2020 yang sebesar 86,2. BI menyebut kondisi ini mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi membaik. Membaiknya keyakinan konsumen pada Agustus 2020 didorong oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Ini tercermin dari Indeks Ekonomi Saat ini (IKE) yang sebesar 55,6. Meski masih cukup rendah dan masih di bawah zona pesimistis, tetapi ini meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 50,7. Di sisi lain, ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada 6 bulan ke depan cenderung lebih lemah dari bulan sebelumnya. Ini terpantau dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat sebesar 118,2 atau lebih rendah dari 121,7 pada bulan sebelumnya. Meski melemah, tetapi IEK masih berada dalam zona optimistis atau dengan indeks lebih dari 100. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Optimisme Recovery Ekonomi Domestik. Sejumlah investor merespon positif IKK bulan Agustus yang naik ke level 86,9, perkembangan penemuan vaksi Covid-19 dan relaksasi PSBB. Investor juga merespon positif penegasan Menteri Keuangan mengenai komitmen independensi BI. Sementara sentimen eksternal, pelaku usaha tetap mencermati konflik antara AS dan China, pasca pemblokiran perusahaan semi konduktor asal China oleh AS. Kemarin, rupiah di pasar spot melemah 0,175 ke level IDR 14.765/USD. Sementara kurs tengah BI melemah 0,29% ke level IDR 14.798/USD. Dalam jangka pendek, investor dapat memanfaatkan momentum pergerakan tenor pendek, FR0086, FR0087, FR0081, dan FR0082.