Today’s Outlook:
MARKET AS: Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun mencapai 4%, karena investor menyesuaikan kembali pandangan mereka terhadap arah suku bunga Federal Reserve. Obligasi AS bertenor 10 tahun naik menjadi 4.033%, level tertinggi sejak 1 Agustus dan pertama kalinya di atas 4% sejak 8 Agustus setelah laporan US Nonfarm Payroll yang lebih kuat dari perkiraan dirilis pada hari Jumat mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan mengurangi agresivitasnya dalam menurunkan suku bunga. Ekspektasi untuk penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bank sentral bulan November mencapai 84.6%, dengan pasar memperkirakan kemungkinan 15.4% bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap di tempat , menurut CME FedWatch Tool. Padahal seminggu yang lalu, pasar sejatinya memperkirakan penurunan setidaknya 25 basis poin, dengan peluang 34.7% untuk penurunan 50 basis poin setelah Fed mulai memangkas suku bunga pada pertemuan September dengan penurunan 50 basis poin.
KOMODITAS : Roket-roket Hizbullah pada hari Senin menghantam Haifa, kota terbesar ketiga di Israel, yang tampaknya siap untuk memperluas serangan daratnya ke Libanon selatan pada “anniversary” pertama perang Palestina. MINYAK mentah AS ditutup naik 3.71% menjadi USD 77.14 / barel dan BRENT naik menjadi USD 80.93 / barel, untuk ditutup naik 3.69% kemarin.
CURRENCY & FIXED INCOME : Yield US TREASURY tenor 10 tahun dan 2 tahun memperpanjang kenaikan ke level tertinggi sejak akhir Juli dan pertengahan Agustus, seiring futures Fed Fund Rate disesuaikan kembali dengan peluang 85% untuk pemangkasan 25bps pada FOMC MEETING November dan peluang 15% saja bahwa The Fed akan kembali tetapkan pemotongan agresif 50bps. Imbal hasil Treasury 10 tahun berakhir di atas 4% untuk pertama kalinya sejak persis 2 bulan yang lalu yaitu 08 Agustus.
– Walau hal ini tak banyak membantu US DOLLAR, namun bersama dengan kedua mata uang safe haven lainnya : Yen Jepang & Swiss Franc, Dollar mempertahankan bargaining power karena ketegangan Timur Tengah yang akut mengancam akan meluas menjadi konflik yang lebih tereskalasi pada peringatan / “anniversary” serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang di Gaza. Dollar jatuh sekitar 0.5% terhadap YEN Jepang setelah menguat di atas 149 semalam ke level tertinggi 7 minggu sejak 15 Agustus. BANK OF JAPAN mengatakan kenaikan upah yang meluas menopang konsumsi dan mendorong lebih banyak perusahaan di wilayah regional untuk meneruskan kenaikan biaya tenaga kerja, menandakan bahwa ekonomi Jepang membuat kemajuan memenuhi prasyarat untuk kenaikan suku bunga ; dengan demikian mendongkrak posisi nilai tukar Yen. In overall, DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang, tergelincir 0.05% menjadi 102.48 ; dengan Euro turun 0.03% pada USD 1.0973. POUNDSTERLING turun 0.22% menjadi USD 1.3083.
MARKET ASIA & EROPA : Pasar CHINA akan kembali dibuka hari Selasa ini selepas liburan Golden Week , dengan para investor bersiap mempertimbangkan penyelamatan stock market berkat guyuran stimulus dari pemerintah China, bahkan terbilang stimulus paling agresif sejak pandemi COVID-19. Hari ini akan dipantau : Indeks manufaktur dan jasa Tankan Jepang (Okt), JAPAN Household Spending (Aug), GERMAN Industrial Production (Aug).
– Dari Benua Eropa, GERMAN Factory Orders (Aug) jatuh dalam secara tak terduga , sementara Retail Sales dari EUROZONE justru meningkat secara drastis di bulan Aug. INDONESIA : Merilis angka Cadangan Devisa senilai IDR 149.90 milyar, suatu angka yang aman mencerminkan kecukupan impor sekitar 6.6 bulan.
Corporate News
MEDC: Medco Energi Umumkan Hasil Tender Surat Utang, Ini Detailnya
PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengumumkan hasil tender awal untuk pembelian kembali surat utang senior yang diterbitkan oleh anak perusahaannya, Medco Oak Tree Pte. Ltd. dan Medco Bell Pte. Ltd. Medco Oak Tree Pte. Ltd.dan Medco Bell Pte. Ltd merupakan anak perusahaan yang seluruhnya dimiliki oleh Perseroan secara tidak langsung. Surat Utang 2026 dan Surat Utang 2027 dijamin secara tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali oleh Perseroan dan beberapa anak perusahaannya. MedcoEnergi dalam pengumuman resmi Senin (7/10) menjelaskan bahwa tender ini bertujuan untuk membeli kembali hingga USD 100 juta untuk surat utang 7.375% yang jatuh tempo pada tahun 2026, dan hingga USD50 juta untuk surat utang 6.375% yang jatuh tempo pada tahun 2027 (medc4). Surat utang ini dijamin oleh MedcoEnergi dan beberapa anak perusahaannya. Pengumuman hasil tender ini melaporkan bahwa surat utang yang jatuh tempo pada 2027 telah terjual secara sah dengan jumlah total sebesar USD 68.837 juta, melebihi batas maksimal USD 50 juta. (Emiten News)
Domestic Issue
OJK Catat Penerbitan Obligasi dan Sukuk Hijau Mencapai IDR 36.4 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai penerbitan obligasi dan sukuk berlandaskan keberlanjutan telah mencapai IDR 36.4 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menjelaskan, OJK bersinergi dengan stakeholder untuk terus mendorong penerbitan obligasi dan sukuk berlandaskan keberlanjutan di Indonesia.Selanjutnya pada tahun 2024, OJK telah menerbitkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia atau TKBI. Taksonomi ini menjadi rujukan bagi pelaku jasa keuangan dalam mengimplementasikan keuangan berkelanjutan. TKBI mengklasifikasikan kegiatan usaha ke dalam kategori green atau hijau dan transisi dengan mengintegrasikan aspek kelingkungan dan aspek sosial. Selain itu, di tahun ini OJK sedang melakukan berbagai persiapan penerapan standar IFRS S1 dan IFRS S2 dan dari berbagai inisiatif keuangan berkelanjutan yang telah dilakukan OJK bersama stakeholder Indonesia dinilai cukup maju dan cepat dalam penerapan keuangan berkelanjutan. Inarno juga mendorong para pelaku bisnis untuk mengintegrasikan prinsip sustainability ke dalam proses bisnis perusahaan serta melaporkannya secara transparent di dalam laporan tahunan. Hal ini sebagai bentuk komitmen pelaku usaha untuk berkontribusi dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan juga permasalahan sosial. (Liputan 6)
Recommendation
US10YT finally kembali mencapai level yield 4.0% lagi, titik tertinggi tepat 2 bulan yang lalu (08 Aug). Considering the market sentiment, kenaikan ini sepertinya masih bisa berlanjut terus menuju Target yield 4.30%. Para investor diminta untuk pertimbangkan mengurangi posisi obigasi bertahap karena turunnya harga.
ID10YT finally break Resistance MA50 , melancarkan jalan naik yield ini menuju Target / Resistance berikutnya di kisaran 6.78% – 6.80% saat ini. Mengingat sentimen yang sedang melingkupi US10YT juga sepertinya kenaikan yield obligasi negara tenor 10 tahun ini masih akan berlanjut untuk beberapa waktu (dengan demikian, pelemahan harga pun berlanjut). Secara Fibonacci retracement yang paling common adalah 50%, sebentar lagi tercapai di yield 6.83% tapi tidak tertutup kemungkinan menuju FR61.8 di yield 6.93% up to 7.0% level psikologis.
Download full report HERE.