Bank Indonesia (BI) mencatatkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2Q21 mengalami defisit senilai USD 400 juta. Angka ini, jauh lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang catatkan surplus lebih dari USD 4 miliar. Lebih detail, defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/ CAD) pada 2Q21 senilai USD 2,2 miliar, atau setara 0,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun CAD 2Q21 melebar, dibanding 1Q21 yang senilai USD 1,1 miliar atau 0,4% PDB. NHKSI Research melihat kondisi 2Q21, dipengaruhi oleh peningkatan surplus neraca barang, karena meningkatnya permintaan negara mitra dagang utama. Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer seiring kenaikan pembayaran imbal hasil investasi. Kami juga melihat, kenaikan defisit neraca jasa disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar, seiring peningkatan pembayaran jasa freight impor barang. Perkembangan ini membuat cadangan devisa akhir 2Q21 tercatat senilai USD 137,1 miliar, atau masih jauh diatas standar kecukupan internasional.

Download full report HERE.