-GOVERNMENT BONDS-
Investor Asing Tengah Menghitung Yield Wajar. Berdasarkan data DJPPR, kepemilikan asing dalam SBN turun IDR 4,6 triliun menjadi senilai IDR 935,8 triliun pada Rabu (01/07). Kepemilikan tersebut menurun dari posisi Senin (29/06) IDR 940,4 triliun, pasca mencatatkan kenaikan kepemilikan IDR 8,6 triliun sejak akhir Mei 2020. Investor asing sebagai porsi kepemilikan SBN terbesar, tengah menghitung kembali yield wajar SBN domestik Indonesia. Asing mewaspadai dampak melebarnya defisit anggaran terhadap ekonomi. Di sisi lain, pemerintah Indonesia kembali agresif menawarkan surat utang, membuat suplai surat utang melimpah dan membuat volatilitas pasar obligasi makin tinggi. Sementara itu, diproyeksikan investor asing belum akan agresif dan cenderung konsolidasi.

-CORPORATE BONDS-
Modernland Realty Tunda Bayar Obligasi IDR 150 Miliar. Obligasi yang jatuh tempo adalah Obligasi Berkelanjutan I Modernland Realty Tahap I Tahun 2015 Seri B. Obligasi ini memiliki tenor 5-tahun dengan tingkat kupon 12,5% per tahun. Sebelumnya, sejumlah lembaga pemeringkat memangkas peringkat utang Modernland Realty dan mewaspadai risiko gagal bayar. S&P Global Rating menurunkan peringkat kredit Modernland Realty dari CCC menjadi CCC- dan menyematkan CreditWatch dengan implikasi negatif. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) juga memangkas peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B Tahun 2015 Modernland Realty senilai IDR 150 miliar dari idBBB- menjadi idCCC. (Bisnis Indonesia)

-MACROECONOMY-
NPL Bank Kecil dan Menengah Naik. OJK mencatat pada Mei 2020 posisi NPL gross sudah menyentuh 3,01%. Angka ini naik dari awal tahun yang masih di level 2,76%. NPL tertinggi berada di kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II yaitu sebesar 4,04%. Adapun NPL BUKU I meningkat hingga menyentuh 3,9% per Mei 2020. NPL BUKU I naik dari realisasi Januari 2020 yang sebesar 2,95%. Sementara BUKU II meningkat dari posisi Januari 2020 yang ada di level 3,89%. Kenaikan NPL ini tidak dapat dihindari, seiring kenaikan risiko kredit yang meningkat akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini juga ditengah banyaknya insentif yang dikeluarkan oleh OJK, namun NPL tetap naik. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Pemerintah Tawarkan PBS028 New Issuance, dalam lelang Sukuk pada Selasa (07/07) hari ini. PBS028 tenor 46-tahun ini akan melengkapi Sukuk tenor panjang lainnya, seperti PBS005 tenor 43-tahun dan PBS015 tenor 47-tahun. Kami memproyeksikan PBS028 memberikan tingka imbalan dalam kisaran 8,15% – 8,20%. Angka tersebut menggunakan acuan yield PBS005 dan PBS015 yang masing-masing berada di level 8,05% dan 8,36%. Adapun, lelang Sukuk hari ini ditopang oleh sentimen positif apresiasi rupiah 0,23% ke level IDR 14.490/USD di pasar spot. Nilai tukar rupiah yang menguat di kurs tengah BI 0,13% ke level IDR 14.547/USD. Sebelumnya, rupiah sempat tertekan akibat tingginya permintaan dolar AS di musim pembayaran dividen. Sementara itu, sentimen positif eksternal berasal dari kenaikan data indeks manufaktur China.

-REVIEW (July 6, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): +1.3 Bps to 100.00 (6.49%)
FR0082 (10yr): +1.0 Bps to 98.54 (7.20%)
FR0080 (15yr): -0.7 Bps to 99.09 (7.60%)
FR0083 (20yr): -2.4 Bps to 98.74 (7.62%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0.005 point to 0.15%
UST 5yr: +0.006 point to 0.30%
UST 10yr: +0.008 point to 0.67%
UST 30yr: +0.011 point to 1.44%
German Bund 10yr: +0.000 point to -0.43%
UK Gilt 10yr: +0.014 point to 0.20%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -6.07% to 49.15
CDS 5yr: -0.74% to 119.98
CDS 10yr: -0.05% to 187.34

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: -0.04% to USD40.63/Barrel
BRENT: +0.70% to USD43.10/Barrel