Today’s Outlook:
• PASAR AS: Pada penutupan perdagangan di NYSE, Dow Jones Industrial Average turun 0,20%, S&P 500 melemah 0,38%, dan NASDAQ Composite terkoreksi 0,67%.
Indeks Wall Street melemah pada Selasa, terutama karena penurunan saham teknologi dan saham yang terkait AI, setelah sebuah laporan menimbulkan keraguan terkait margin bisnis cloud milik Oracle.
Oracle Corporation turun 0,5% pada perdagangan setelah jam bursa, setelah sebelumnya melemah 2,4% dalam sesi reguler, usai laporan dari The Information menyebutkan bahwa margin bisnis penyewaan chip Oracle jauh lebih tipis dari yang diharapkan pasar—menimbulkan keraguan terhadap ambisi Oracle di bidang AI. Laporan ini ikut menyeret saham-saham teknologi dan AI lainnya: NVIDIA turun 0,3%, sementara Alphabet Inc terkoreksi 1,8%. Nvidia sempat stabil dalam perdagangan setelah jam bursa, setelah Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan berencana menginvestasikan hingga USD 2 miliar di xAI, seiring upaya xAI untuk membeli lebih banyak chip Nvidia. Tesla Inc juga menjadi beban bagi Wall Street setelah turun hampir 5%, usai peluncuran dua kendaraan listrik murah yang dianggap kurang menarik. Perusahaan memperkenalkan versi low-cost dari Model 3 dan Model Y, namun analis menilai harga tersebut masih terlalu tinggi untuk mendorong penjualan kendaraan yang melambat.
Saham-saham teknologi memang cenderung mengalami aksi ambil untung setelah reli selama sepekan terakhir yang membawa Wall Street ke rekor tertinggi baru. Namun, meski mengalami tekanan, sektor teknologi masih didukung oleh optimisme terhadap prospek AI.
Sejumlah pejabat The Fed dijadwalkan memberikan pidato dalam beberapa hari ke depan, memberikan petunjuk lebih lanjut terkait kondisi ekonomi AS di tengah government shutdown yang masih berlangsung. Presiden Fed Dallas Lorie Logan akan berbicara pada Rabu, diikuti dengan rilis risalah rapat The Fed bulan September di hari yang sama. Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berbicara pada Kamis.
Pasar memperkirakan hampir 100% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober, setelah langkah serupa di September, menurut CME Fedwatch. Ekspektasi ini muncul karena tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja. Namun pasar masih menunggu sinyal yang lebih jelas tentang kondisi ekonomi, terutama karena shutdown menunda rilis beberapa data penting.
Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya terbuka untuk bernegosiasi dengan Demokrat terkait subsidi layanan kesehatan, yang bisa membuka jalan bagi meredanya kebuntuan politik di Washington.
• PASAR EROPA: Bursa Eropa sebagian besar melemah pada Selasa, karena investor memantau gejolak politik di Prancis dan Amerika Serikat yang berpotensi mengurangi optimisme terhadap prospek deal-making di sektor AI.
Stoxx 600 pan-Eropa turun 0,2%, DAX Jerman melemah 0,1%, sementara FTSE 100 Inggris dan CAC 40 Prancis relatif datar. CAC 40 sempat jatuh tajam pada Senin setelah berita pengunduran diri mendadak Perdana Menteri baru Prancis, Sebastien Lecornu.
Namun, saham-saham mewah Eropa menguat dan mendorong indeks sektor luks ke level tertinggi sejak Mei 2025. Dorongan datang dari debut desain baru sejumlah rumah mode dan upaya membuat produk lebih terjangkau, yang memicu harapan akan pemulihan bertahap sektor tersebut. Kenaikan dipimpin oleh nama-nama besar Prancis seperti Kering, Christian Dior, dan LVMH. Kelompok perusahaan mewah di Eropa tengah berupaya membalikkan kinerja yang menurun akibat tarif impor AS dan permintaan yang melambat dari China yang menekan profit mereka.
•PASAR ASIA: Bursa Asia menguat pada Selasa, mengikuti penguatan saham teknologi AS di tengah optimisme berkelanjutan terhadap sektor artificial intelligence. Pasar Jepang terus memimpin penguatan dan mencetak rekor tertinggi baru setelah reli berlanjut, dipicu oleh terpilihnya kandidat perdana menteri yang cenderung mendukung kebijakan fiskal longgar—yang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Bank of Japan. Namun, volume perdagangan Asia relatif sepi karena libur pasar di China, Hong Kong, dan Korea Selatan.
• KOMODITAS:Harga minyak bergerak stabil pada Selasa, karena investor menimbang peningkatan produksi OPEC+ yang lebih kecil dari perkiraan terhadap potensi kelebihan pasokan. Brent crude ditutup turun tipis 2 sen (0,03%) ke USD 65,45 per barel, sementara WTI naik 4 sen (0,06%) ke USD 61,73 per barel.
Energy Information Administration (EIA) memperkirakan konsumsi listrik AS akan mencapai rekor tertinggi pada 2025 dan 2026. Dalam laporan short-term energy outlook-nya, EIA memperkirakan permintaan listrik naik menjadi 4.191 miliar kWh pada 2025 dan 4.305 miliar kWh pada 2026, naik dari rekor 4.097 miliar kWh pada 2024. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya aktivitas pusat data yang melayani AI dan cryptocurrency, serta meningkatnya penggunaan listrik oleh rumah tangga dan bisnis yang mulai beralih dari bahan bakar fosil ke listrik untuk pemanasan dan transportasi.
• INDONESIA: IHSG ditutup menguat tipis +0.36% ke zona hijau di level 8169.28. Perhatikan saham – saham perbankan yang jika mulai berada di area jenuh supportnya, dimana valuasi saat ini cukup atraktif untuk melakukan pembelian. Jika ingin lebih agresif, perhatikan momentum dan rotasi serta saham – saham konglomerasi serta saham yang memiliki naratif yang prospektif dan ada kemungkinan tren lanjutan untuk beberapa saham dari grup konglomerasi (Emtek, Trio Mining Salim Group (BRMS, DEWA, BUMI, dsb.). Perhatikan saham konglomerasi jika mulai breakdown MA20 sebaiknya mengurangi bobot posisi. Jika ada pullback yang berlanjut pada saham berbasis komoditas emas, boleh dijadikan pilihan untuk trading ketika menunjukkan tanda pelemahan.
Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.