Today’s Outlook:
• PASAR AS: Indeks Wall Street ditutup menguat untuk sesi kelima berturut-turut pada Kamis, dengan S&P 500 naik tipis ke rekor tertinggi baru. Namun, laju penguatan Wall Street terlihat mulai melambat dalam beberapa sesi terakhir, dengan pasar diperkirakan akan mengalami aksi ambil untung setelah reli kuat dalam beberapa minggu terakhir.
S&P 500 naik 0,1% ke 6.715,38 poin, sementara NASDAQ Composite naik 0,4% ke 22.844,05 poin. Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,2% ke 46.520,15 poin. Ketiga indeks utama tercatat naik antara 0,5% hingga 2% sepanjang pekan ini.
Saham teknologi menjadi pendorong utama Wall Street, seiring optimisme berkelanjutan terkait kecerdasan buatan yang menopang saham-saham semikonduktor. Namun, secara keseluruhan penguatan terlihat mulai menipis karena shutdown pemerintahan diperkirakan memasuki hari ketiga berturutturut.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan dalam wawancara dengan CNBC bahwa shutdown kali ini bisa lebih merugikan perekonomian dibanding sebelumnya, dengan potensi dampak pada PDB, pertumbuhan, dan pasar tenaga kerja. Shutdown diperkirakan memasuki hari ketiga pada Jumat, setelah Kongres gagal menyetujui pendanaan baru awal pekan ini. Secara historis, shutdown biasanya memiliki dampak terbatas pada pasar keuangan dan ekonomi. Hal ini membuat Wall Street tetap optimis dalam beberapa sesi terakhir. Shutdown terakhir terjadi pada masa jabatan pertama Trump dan berlangsung selama 35 hari antara akhir 2018 hingga awal 2019. Kantor Anggaran Kongres memperkirakan dampaknya merugikan perekonomian sekitar USD 11 miliar, sekaligus menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS.
• PASAR EROPA: Saham-saham Eropa sebagian besar menguat pada Kamis, melanjutkan reli sesi sebelumnya berkat meningkatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve. Indeks DAX Jerman naik 1,1%, CAC 40 Prancis naik 1,1%, sementara FTSE 100 Inggris melemah 0,2%.
Tiga indeks utama Eropa mencatat kenaikan sekitar 1% pada Rabu, mengikuti penguatan Wall Street, setelah laporan ketenagakerjaan ADP yang mengecewakan menambah ekspektasi pemangkasan suku bunga seperempat poin pada setiap rapat kebijakan The Fed yang tersisa tahun ini.
Sejumlah pejabat bank sentral, termasuk Wakil Presiden ECB Luis De Guindos dan anggota dewan ECB Patrick Montagner, berbicara di berbagai forum pada hari Kamis. Selain itu, tingkat pengangguran zona euro pada Agustus tercatat 6,3%, sedikit lebih tinggi dibandingkan angka sebelumnya 6,2%. Data yang dirilis pada Rabu juga menunjukkan inflasi zona euro meningkat menjadi 2,2% pada September dari 2,0% pada Agustus, memperkuat alasan bagi Bank Sentral Eropa untuk menahan suku bunga untuk pertemuan ketiga berturut-turut pada 30 Oktober mendatang.
•PASAR ASIA: Saham Asia menguat pada Kamis, didorong sektor teknologi dan kesehatan, dengan saham Korea Selatan mencatat rekor tertinggi berkat reli saham produsen chip lokal di tengah optimisme atas pengembangan kecerdasan buatan. Pasar Asia mengikuti penguatan Wall Street semalam, dengan investor sebagian besar mengabaikan shutdown pemerintahan AS.
KOSPI Korea Selatan menjadi bursa dengan performa terbaik di Asia. Saham SK Hynix melonjak 11% ke rekor tertinggi, sementara Samsung naik 4,5% mendekati level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Keduanya merupakan produsen chip memori terbesar di dunia, dan akan menyediakan memori canggih untuk proyek Stargate milik OpenAI—proyek senilai USD 500 miliar untuk membangun pusat data di Amerika Serikat.
• KOMODITAS: Harga minyak turun sekitar 2% ke level terendah empat bulan pada Kamis, memperpanjang tren pelemahan ke hari keempat, akibat kekhawatiran oversupply menjelang pertemuan OPEC+ akhir pekan ini. Minyak Brent berjangka turun USD 1,24 atau 1,9% ke USD 64,11 per barel, terendah sejak 2 Juni. Minyak WTI AS turun USD 1,30 atau 2,1% ke USD 60,48 per barel, terendah sejak 30 Mei. – OPEC+ diperkirakan akan menyepakati peningkatan produksi minyak hingga 500.000 barel per hari pada November, tiga kali lipat kenaikan bulan Oktober, seiring upaya Arab Saudi merebut kembali pangsa pasar, menurut tiga sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.
• INDONESIA: IHSG ditutup memantul tipis +0.34% ke zona hijau di level 8071.08. Perhatikan saham – saham perbankan yang jika mulai berada di area jenuh supportnya, dimana valuasi saat ini cukup atraktif untuk melakukan pembelian. Jika ingin lebih agresif, perhatikan momentum dan rotasi serta saham – saham konglomerasi serta saham yang memiliki naratif yang prospektif. Jika ada pullback yang berlanjut pada saham berbasis komoditas emas, boleh dijadikan pilihan untuk trading ketika menunjukkan tanda pelemahan.
Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.