Today’s Outlook:
• PASAR AS : Indeks S&P 500 naik 0,3%, membukukan kenaikan 2,3% sepanjang Oktober dan menandai reli bulanan keenam berturut-turut. Nasdaq Composite menguat 0,6% dalam sehari dan naik hampir 4,7% sepanjang bulan, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,1% dan mencatat peningkatan bulanan sebesar 2,5%.
Reli tersebut didorong oleh antusiasme investor yang kembali meningkat terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) serta kinerja kuartal yang kuat dari sejumlah raksasa teknologi. Saham Amazon.com melonjak hampir 10% setelah unit cloud-nya mencatat pertumbuhan solid dan perusahaan menaikkan proyeksi kinerjanya. Microsoft, Alphabet, dan Meta Platforms juga mencatat kenaikan signifikan setelah melaporkan hasil pendapatan yang melampaui ekspektasi analis.
Sentimen pasar semakin diperkuat oleh keputusan bank sentral AS, Federal Reserve, pekan lalu untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75%–4,00%.
Selain itu, meredanya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing turut meningkatkan optimisme. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menunjukkan sikap lebih berdamai dalam pertemuan 30 Oktober lalu, dengan kesepakatan mengurangi sebagian tarif dan menunda pembatasan ekspor material penting.
• PASAR EROPA : Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Jumat, menutup pekan yang padat dengan sentimen negatif seiring investor mencerna laporan keuangan emiten serta keputusan suku bunga utama menjelang rilis data inflasi penting. Indeks DAX di Jerman turun 0,7%, FTSE 100 di Inggris terkoreksi, dan CAC 40 di Prancis ditutup melemah 0,4%.
Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan mempertahankan suku bunga deposito di level 2% pada Kamis untuk ketiga kalinya berturut-turut, menandakan bahwa kebijakan berada pada posisi “yang tepat” seiring risiko ekonomi mereda dan ekonomi zona euro tetap tangguh menghadapi ketidakpastian. Indeks harga konsumen (CPI) zona euro diperkirakan mencapai 2,1% secara tahunan pada Oktober, sedikit lebih rendah dari 2,2% bulan sebelumnya, menunjukkan inflasi masih terkendali.
• PASAR ASIA : Pasar saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Jumat, di mana Jepang dan Korea Selatan memperpanjang reli rekor yang dipimpin sektor teknologi, sementara saham China melemah setelah data aktivitas pabrik yang lemah menunjukkan tantangan ekonomi yang masih berlanjut
Data resmi menunjukkan aktivitas manufaktur China menyusut untuk bulan ketujuh berturut-turut, sementara indeks PMI jasa hanya naik tipis. Data ini memperkuat kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi China yang lambat dan mendorong spekulasi bahwa pemerintah Beijing akan menggulirkan stimulus tambahan.
Di Jepang, indeks harga konsumen inti Tokyo naik 2.8% pada Oktober secara tahunan, melampaui ekspektasi dan mencerminkan tekanan inflasi yang masih kuat. Output industri pada September naik 2,2% secara bulanan, lebih tinggi dari perkiraan, sementara penjualan ritel hanya naik 0,5% YoY, menandakan permintaan domestik masih rapuh.
• KOMODITAS : Harga minyak menguat pada perdagangan Asia Senin setelah OPEC+ sepakat menghentikan kenaikan produksi pada kuartal mendatang di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan. Serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia juga mendorong harga naik karena potensi gangguan pasokan lebih lanjut. Kontrak berjangka minyak Brent untuk Januari naik 0,6% menjadi USD 65,18 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik 0,7% menjadi USD 61,01 per barel pada pukul 00.00 GMT.
• INDONESIA : IHSG ditutup melemah -0.25% ke zona merah di level 8163.88, dimana area resistance selanjutnya adalah masih di 8200-8300. Namun kami melihat ada peluang dari terlihatnya RSI negative divergence, dimana tetap berhati-hati karena indeks berpeluang untuk koreksi ke 7900 jika tidak kuat breakout.
Rotasi ke Old-Dividend Player and Back To Consumer : View kami tetap menyarankan untuk shifting ke saham yang memiliki bantalan yield dividend di atas obligasi serta consumer goods sebagai saham defensif di tengah katalis issue yang masih tidak pasti. Dalam satu minggu terakhir, inflow asing terbesar berada di saham – saham BBCA, BREN, TLKM, MDKA dan AADI. Sedangkan outflow terbesar dari saham DSSA, AMMN, PTRO, ANTM dan ICBP.
Unduh laporan lengkapnya DISINI.

