Today’s Outlook:

 

PASAR AS : Tiga indeks utama Wall Street—Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan NASDAQ Composite—menutup perdagangan Jumat (18/10) di level tertinggi sepanjang masa. Dow naik 1%, S&P 500 menguat 0,8%, dan Nasdaq melonjak 1,2%, dipimpin oleh saham teknologi besar yang mencatatkan reli kuat menjelang musim laporan keuangan kuartal ketiga.Data inflasi AS menjadi sorotan utama investor. Consumer Price Index (CPI) bulan September naik 3,0% secara tahunan (yoy), sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,1%. Secara bulanan, CPI meningkat 0,3%, juga di bawah perkiraan 0,4%. Sementara inflasi inti (core CPI)—yang tidak memasukkan harga pangan dan energi—tumbuh 3,0% yoy dan 0,2% mom, menandakan tekanan harga mulai mereda.

Data ini memperkuat optimisme bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 29 Oktober mendatang. Pelaku pasar kini memperkirakan peluang besar bahwa pemangkasan tersebut bisa berlanjut pada bulanbulan berikutnya jika tren inflasi tetap melemah

Menambah sentimen positif, pejabat AS dan China mencapai “kerangka kesepahaman” pada sejumlah isu utama perdagangan di sela-sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa kedua pihak sepakat menunda penerapan tarif baru serta menghentikan rencana pembatasan ekspor rare earths dari China.

Langkah ini menjadi sinyal positif menjelang pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping minggu ini untuk memfinalisasi kesepakatan dagang. Trump menyebut, “Saya rasa kita akan mendapatkan kesepakatan dengan China,” yang direspons positif oleh pasar global, menandakan potensi berakhirnya ketegangan tarif yang telah menekan ekonomi dunia selama berbulan-bulan.

Ke depan, fokus pasar beralih ke laporan kinerja korporasi, di mana lima dari tujuh raksasa teknologi AS (“Magnificent Seven”)—yakni Microsoft, Meta, Alphabet, Apple, dan Amazon—akan melaporkan hasil kuartalannya. Investor menantikan sinyal terkait tren permintaan cloud computing, investasi kecerdasan buatan (AI), dan kekuatan belanja konsumen di tengah penurunan inflasi.

 

PASAR EROPA : Saham-saham Eropa menguat pada akhir pekan, terdorong kabar positif bahwa Presiden Trump dan Presiden Xi akan bertemu pekan depan untuk membahas kesepakatan dagang.Indeks DAX di Jerman naik 0,2%, CAC 40 di Prancis bergerak datar, sementara FTSE 100 di Inggris menguat 0,7% karena investor menilai prospek ekonomi global membaik setelah data inflasi AS menurun.

Sektor komoditas dan perbankan memimpin kenaikan di Eropa, sementara saham-saham energi bergerak fluktuatif mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

PASAR ASIA : Pasar saham Asia juga menguat tajam pada Jumat, dipimpin oleh saham teknologi setelah kabar positif soal pertemuan AS–China yang meredakan ketegangan perdagangan.Indeks Shanghai Composite naik 0,7%, CSI 300 menguat 0,5%, dan Hang Seng Hong Kong meningkat 0,74% dengan sub-indeks teknologi melesat 1,5%.

Di Jepang, data ekonomi menunjukkan kondisi campuran. Inflasi inti naik 2,9% yoy, sementara inflasi “core-core” (yang mengecualikan makanan dan energi) meningkat 3,0%, keduanya di atas target Bank of Japan (BoJ) sebesar 2%. Namun, aktivitas manufaktur Jepang pada Oktober turun ke level terendah dalam 19 bulan, menandakan kontraksi berlanjut di sektor industri.Sementara itu, Sanae Takaichi, yang baru dilantik sebagai Perdana Menteri Jepang, dikabarkan tengah menyiapkan paket stimulus besar untuk mendukung investasi teknologi tinggi, mengatasi tekanan inflasi, dan memperkuat ketahanan nasional. Sentimen positif ini mendorong Nikkei 225 naik 1,4% dan TOPIX menguat 0,7%.

 

KOMODITAS :Harga minyak mentah dunia melemah tipis setelah reli kuat sehari sebelumnya. Minyak Brent turun 0,1% menjadi USD 65,94 per barel, sedangkan WTI melemah 0,5% ke USD 61,50 per barel. Penurunan ini dipicu oleh keraguan investor terhadap konsistensi komitmen pemerintahan Trump dalam menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia terkait perang di Ukraina.

Meski melemah di akhir sesi, kedua harga acuan tersebut tetap mencatat kenaikan mingguan lebih dari 7%, menjadi kenaikan terbesar sejak pertengahan Juni, berkat sentimen geopolitik dan prospek pemangkasan suku bunga AS yang berpotensi meningkatkan permintaan energi global.

 

INDONESIA: IHSG ditutup flat merah -0.03% ke zona merah di level 8271.72.

Catatan Saham Konglomerasi: Jika anda masih menggemari saham konglomerasi, lebih baik lakukan fast / scalping trade saja dikarenakan risk – reward yang kurang atraktif. Masih terdapat peluang rebound menyambut katalis indexing MSCI walaupun secara risiko sudah jauh lebih besar di kondisi saat ini dan kembali lagi tetap pantau ketat support dan resistancenya.

Rotasi ke Old-Dividend Player: Dalam seminggu terakhir, rotasi inflow pasar menuju ke saham dividend berfundamental solid cukup menarik dikarenakan yield dividend yang lebih atraktif dari yield obligasi di kondisi saat ini terlepas beberapa sektor seperti perbankan memiliki tantangan kinerja (Kekhawatiran penyaluran kredit – kualitas aset) dan saham berbasis konsumer yang mengalami pelemahan daya beli. Jika terdapat koreksi dari saham – saham bluechip tersebut, cukup atraktif untuk dilakukan buy on weakness. Catatan inflow seminggu terakhir: (ASII: 780B, TLKM: 664.2B, BBRI: 312.4B, BMRI: 295.3B).

 

Unduh laporan lengkapnya DISINI.