Today’s Outlook :
• PASAR AS : Indeks S&P 500 kembali mencetak rekor penutupan tertinggi pada Selasa, didorong penguatan saham-saham teknologi besar yang dipimpin Nvidia serta meningkatnya optimisme terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat. Pada penutupan perdagangan pukul 16.00 waktu setempat, S&P 500 naik 0,5% ke level 6.909,79. Nasdaq 100 menguat 0,6%, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,2% atau sekitar 79 poin.
Sentimen positif pasar turut ditopang oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan. Produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 4,3% secara tahunan pada kuartal III, meningkat dari 3,8% pada kuartal sebelumnya dan melampaui konsensus ekonom yang berada di kisaran 3,2–3,3%. Data ini dirilis terlambat akibat penutupan pemerintah federal, namun tetap memperkuat keyakinan bahwa ekonomi AS masih solid.
Dari sisi sektoral, saham-saham berbasis kecerdasan buatan kembali memimpin penguatan. Nvidia melonjak sekitar 3%, sementara Apple, Alphabet, dan Microsoft juga mencatat kenaikan tipis, mendorong sektor teknologi secara keseluruhan. Dukungan tambahan datang dari data inflasi AS pekan lalu yang lebih rendah dari ekspektasi, memperkuat pandangan bahwa tekanan inflasi mulai mereda. Kondisi ini membuat pasar semakin berspekulasi akan penurunan suku bunga The Fed, dengan peluang pelonggaran kebijakan yang lebih cepat pada 2026. Investor juga terus mencermati dinamika transisi kepemimpinan The Fed untuk mencari petunjuk arah kebijakan selanjutnya.
• PASAR EROPA : Bursa saham Eropa mayoritas ditutup menguat pada Selasa. Indeks DAX Jerman dan FTSE 100 Inggris masing-masing naik 0,2%, sementara CAC 40 Prancis turun 0,2%. Sentimen pasar dipengaruhi lonjakan saham Novo Nordisk serta melemahnya penjualan Tesla di Eropa.
Saham Novo Nordisk menguat setelah FDA AS menyetujui Wegovy sebagai pil GLP-1 oral pertama untuk manajemen berat badan. Obat semaglutide dosis 25 mg ini disetujui untuk menurunkan berat badan, mempertahankan hasilnya dalam jangka panjang, serta mengurangi risiko kejadian kardiovaskular utama.
Sebaliknya, penjualan Tesla di Eropa turun 11,8% secara tahunan menjadi 22.801 unit pada November, sementara pesaing asal China, BYD, mencatat pertumbuhan dan peningkatan pangsa pasar. Dari sektor energi, produksi minyak Norwegia pada November mencapai 1,882 juta barel per hari, melampaui proyeksi resmi.
• PASAR ASIA :Mayoritas bursa Asia menguat tipis pada Selasa, mengikuti kenaikan Wall Street yang didorong saham teknologi AS dan sinyal inflasi yang mereda. Harapan pemangkasan suku bunga The Fed tahun depan menopang sentimen, meski volume perdagangan tetap tipis jelang libur akhir tahun.
Shanghai Composite naik 0,3% dan CSI 300 menguat 0,6%, sementara Hang Seng, KOSPI, dan Straits Times masing-masing naik sekitar 0,3–0,4%. Bursa Australia memimpin penguatan, dengan S&P/ASX 200 melonjak lebih dari 1% berkat reli saham tambang.
Di Jepang, Nikkei 225 relatif datar dan TOPIX naik 0,6%. Pemerintah Jepang menegaskan siap merespons pergerakan yen yang berlebihan, sementara notulen RBA menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada 2026 jika inflasi tetap persisten.
• KOMODITAS : Harga minyak relatif stabil pada Selasa, dengan potensi penjualan minyak Venezuela yang disita AS diimbangi kekhawatiran gangguan pasokan akibat serangan Ukraina terhadap kapal dan fasilitas Rusia. Brent naik tipis 6 sen ke US$62,13 per barel, sementara WTI menguat 2 sen ke US$58,03. Sebelumnya, harga melonjak lebih dari 2% pada Senin. Presiden AS Donald Trump menyatakan AS bisa menyimpan atau menjual minyak Venezuela yang disita dalam beberapa pekan terakhir, seiring pengetatan sanksi terhadap ekspor minyak negara tersebut. Barclays memperkirakan pasar minyak masih akan kelebihan pasokan pada paruh pertama 2026, meski surplus diprediksi menyempit menjadi sekitar 700 ribu barel per hari pada kuartal IV 2026.
• INDONESIA : IHSG ditutup melemah 0,71% ke level 8.584,78, sekaligus kembali turun ke bawah level psikologis 8.600 setelah bertahan sejak awal Desember. Tekanan jual terlihat cukup dominan, tercermin dari market breadth yang negatif dengan jumlah saham melemah lebih banyak dibandingkan saham menguat. Pelemahan ini juga sejalan dengan tekanan pada beberapa sektor utama, terutama properti, energi, dan keuangan, meskipun di sisi lain masih terlihat penguatan selektif pada sektor industri, consumer non-primer, dan teknologi yang menandakan rotasi pasar terbatas tetap berlangsung.
Secara teknikal, IHSG masih dibayangi negative RSI divergence sehingga potensi koreksi lanjutan tetap perlu diwaspadai, khususnya jika indeks belum mampu kembali menembus dan bertahan di atas area 8.700–8.750 yang kini menjadi resistance jangka pendek. Support terdekat berada di level 8.500, dengan support lanjutan di kisaran 8.300–8.350. Dengan kondisi tersebut, strategi yang disarankan tetap wait & see, sambil mengantisipasi peluang buy on pullback yang lebih terukur di area support. Rotasi pasar saat ini masih cenderung bertahan pada saham-saham konglomerasi dan sektor tertentu yang relatif stabil serta bergerak di atas MA20, sehingga tetap menarik untuk trading jangka pendek. Investor disarankan untuk disiplin menggunakan trailing stop, memperhatikan level teknikal indeks, serta mencermati katalis dan sentimen domestik guna menangkap peluang trading secara selektif dan terukur.
Unduh laporan lengkapnya DISINI.

