Today’s Outlook:

 

PASAR AS : Wall Street ditutup melemah pada Jumat, dengan tekanan utama datang dari saham teknologi. Indeks S&P 500 turun 1,1% ke level 6.827,41, NASDAQ Composite terkoreksi 1,7% ke 23.195,17, sementara Dow Jones Industrial Average turun lebih terbatas sebesar 0,5% ke 48.458,05. Meski mencatat penurunan harian, pelemahan mingguan relatif tertahan berkat kinerja sektor non-teknologi, seiring pasar mencerna pernyataan The Federal Reserve yang bernuansa lebih dovish.

 

 

Fokus pelaku pasar pekan ini tertuju pada rilis data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS bulan November, yang diperkirakan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah kebijakan suku bunga ke depan. Indikasi lanjutan perlambatan inflasi berpotensi memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed. Pekan lalu, bank sentral AS memangkas suku bunga sesuai ekspektasi dan kembali menegaskan bahwa keputusan selanjutnya akan sangat bergantung pada data ekonomi. Selain itu, The Fed juga mengumumkan rencana pembelian obligasi pemerintah jangka pendek senilai sekitar USD 40 miliar per bulan guna menjaga likuiditas pasar, memperkuat ekspektasi kebijakan moneter yang lebih akomodatif menuju 2026.

 

 

 

PASAR EROPA : Bursa saham Eropa ditutup melemah pada Jumat, meskipun sempat bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Tekanan datang dari rotasi global saham teknologi ke saham value, di tengah kekhawatiran valuasi sektor kecerdasan buatan (AI) yang dinilai semakin mahal. Indeks DAX Jerman turun 0,3%, CAC 40 Prancis melemah 0,2%, dan FTSE 100 Inggris terkoreksi 0,6%.

 

 

Data ekonomi menunjukkan Inggris masih berada dalam fase kontraksi, dengan produk domestik bruto (PDB) Oktober turun 0,1%, sama seperti bulan sebelumnya dan lebih rendah dari ekspektasi pertumbuhan. Bank of England dijadwalkan menggelar rapat kebijakan terakhir tahun ini pekan depan dan secara luas diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%, seiring tren inflasi yang melandai. Di Jerman, inflasi November tercatat naik ke 2,6%, mengonfirmasi data awal, sementara inflasi zona euro secara umum masih sejalan dengan target jangka menengah ECB di kisaran 2%. ECB sendiri diperkirakan akan menahan suku bunga pada pertemuan mendatang.

 

 

PASAR ASIA : Mayoritas bursa saham Asia menguat pada Jumat, didorong oleh rebound saham teknologi setelah tekanan sebelumnya akibat kekhawatiran terhadap prospek perdagangan AI yang dipicu oleh kinerja Oracle. Namun demikian, pasar saham China tertinggal dibanding kawasan lainnya, karena saham-saham produsen chip domestik kembali melemah.

 

 

Tekanan pada sektor chip China muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran persaingan, setelah NVIDIA berpeluang kembali menjual chip AI yang lebih canggih ke pasar China. Saham Moore Threads, yang dipandang sebagai salah satu calon pesaing domestik NVIDIA, tercatat anjlok hingga 19%. Di kawasan Asia lainnya, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,4% dan KOSPI Korea Selatan naik 1,0%, didorong penguatan saham teknologi dan industri. Sementara itu, indeks CSI 300 dan Shanghai Composite China memangkas pelemahan awal, namun tetap tertinggal akibat sentimen negatif terhadap ekonomi domestik, data inflasi yang mengecewakan, serta ketegangan diplomatik antara China dan Jepang terkait isu Taiwan.

 

 

KOMODITAS: Harga minyak dunia ditutup melemah pada Jumat dan mencatatkan penurunan mingguan sekitar 4%. Pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran kelebihan pasokan global serta harapan tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina yang berpotensi meningkatkan pasokan minyak Rusia ke pasar global. Kontrak Brent ditutup turun 16 sen ke level USD 61,12 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 16 sen ke USD 57,44 per barel.

 

 

 

INDONESIA : IHSG ditutup menguat +0,5% ke level 8.660,5, di mana level support IHSG saat ini dapat ditambah pijakan di atas area 8.600 sebagai support baru untuk jangka pendek, dengan resistance jangka pendek di 8.700–8.750 dan jangka menengah di area psikologis 9.000.

Namun mengingat potensi RSI Negative Divergence yang terlihat di IHSG, tetap mempersiapkan diri dengan persiapan pullback yang akan terjadi hingga ke support 8500.

Saat ini untuk Bulan Desember rotasi pasar masih berpusat kembali kedalam saham Konglomerasi, baik Hapsoro, Salim-Bakrie atau pun ke ekosistem internet cepat. Untuk hari ini, beberapa saham di ekosistem internet cepat-internet rakyat lepas dari suspensi, ada peluang sebagian flow mengarah ke saham saham tersebut.

Disarankan tetap perhatikan dan kawa” setiap saham dengan trailing stop masing masing seraya memperhatikan level dan respons dari indeks untuk trading saham saham konglomerasi seraya memperhatikan katalis/sentimen dari dalam negeri untuk melakukan dan mengambil peluang trading.

 

Unduh laporan lengkapnya DISINI.