Today’s Outlook:

 

PASAR AS : Indeks utama Amerika Serikat anjlok pada hari Jumat setelah Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tambahan tarif 100% terhadap semua impor dari China, bersamaan dengan pengendalian ekspor baru untuk beberapa perangkat lunak buatan AS yang dianggap penting bagi keamanan nasional. Dow Jones Industrial Average turun 1,9%, S&P 500 melemah 2,7%, dan NASDAQ Composite merosot 3,6%, dengan saham teknologi dan chip memimpin penurunan.

Futures saham AS melonjak tajam pada Minggu malam, memulihkan sebagian kerugian tajam minggu lalu, setelah Presiden Donald Trump menyampaikan nada yang lebih menenangkan terkait hubungan dagang dengan China, meredakan kekhawatiran akan meningkatnya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

Rebound tersebut terjadi setelah aksi jual besar pada hari Jumat, ketika Wall Street mencatat penurunan satu hari terburuk dalam enam bulan terakhir. Pengumuman Trump muncul setelah Beijing memperketat aturan ekspor tanah jarang (rare earth). Langkah itu menguncang pasar yang sudah waspada terhadap potensi memanasnya kembali ketegangan perdagangan.

Namun pada Minggu malam, Trump tampak melunakkan sikap konfrontatifnya dengan menulis di media sosial, “Jangan khawatir tentang China, semuanya akan baik-baik saja.” Ia menambahkan bahwa “AS ingin membantu China, bukan menyakitinya,” mengisyaratkan bahwa negosiasi bisa berlanjut. Komentar tersebut tampaknya menenangkan kekhawatiran investor dan mendorong aksi beli murah di perdagangan futures, meski sentimen masih rapuh.

Meski begitu, optimisme dibatasi oleh penutupan pemerintahan AS (government shutdown) yang sudah memasuki minggu kedua tanpa kejelasan solusi. Hal ini menyebabkan tertundanya publikasi laporan ekonomi penting dari lembaga-lembaga negara, sehingga Federal Reserve memiliki keterbatasan data untuk rapatnya pada 28–29 Oktober. Sementara itu, musim laporan keuangan akan dimulai minggu ini, dipimpin oleh bank-bank besar AS.

 

PASAR EROPA : Indeks pan-Eropa Stoxx 600 turun 1,2%, FTSE 100 Inggris turun 0,9%, dan DAX Jerman melemah 1,7%. Sementara itu, CAC 40 Prancis anjlok 1,5%.

Saham-saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Jumat, karena investor menilai perkembangan krisis politik yang sedang berlangsung di Prancis dan bereaksi terhadap unggahan Truth Social dari Presiden AS Trump yang mengancam “peningkatan besar tarif terhadap produk China yang masuk ke Amerika Serikat.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron menetapkan tenggat waktu hari ini untuk menunjuk calon Perdana Menteri keenamnya dalam waktu kurang dari dua tahun setelah pemerintahan sebelumnya di bawah Sebastien Lecornu runtuh. Gubernur Bank of France, Francois Villeroy de Galhau, memperingatkan bahwa gejolak politik ini kemungkinan akan mengurangi pertumbuhan ekonomi Prancis—ekonomi terbesar kedua di Eropa—setidaknya 0,2 poin persentase, dan dapat semakin melemahkan kepercayaan bisnis serta konsumen.

PASAR ASIA : Saham-saham China diperkirakan akan tertekan pada hari Senin karena ketegangan dagang baru antara Washington dan Beijing melemahkan selera risiko dan mendorong aksi ambil untung di pasar saham yang saat ini berada dekat level tertingginya dalam satu dekade. Namun, investor dan analis memperkirakan aksi jual kali ini tidak akan separah kepanikan pada bulan April, saat Trump memicu perang tarif global. Harga obligasi diperkirakan akan naik pada hari Senin.

Pada hari Jumat, Trump mengumumkan tarif tambahan 100% terhadap ekspor China ke AS, serta kontrol ekspor baru terhadap perangkat lunak penting yang akan berlaku mulai 1 November, sebagai balasan atas kebijakan China yang membatasi ekspor tanah jarangnya.

 

COMMODITIES: Harga minyak Brent dan WTI turun lebih dari USD 2 per barel, atau lebih dari 3%, pada hari Jumat setelah ancaman Trump untuk menaikkan tarif terhadap Tiongkok menekan prospek permintaan di pasar yang sudah dianggap kelebihan pasokan.

Futures Brent crude ditutup di USD 62,73 per barel, turun USD 2,49 atau 3,82%, level terendah sejak 7 Mei. Sementara U.S. West Texas Intermediate (WTI) berakhir di USD 58,90 per barel, turun USD 2,61 atau 4,24%, level terendah sejak awal Mei.

 

INDONESIA : IHSG ditutup flat +0.08% ke zona hijau di level 8257.86. Perhatikan saham-saham perbankan yang jika mulai berada di area jenuh supportnya, dimana valuasi saat ini cukup atraktif untuk melakukan pembelian. Jika ingin lebih agresif, perhatikan momentum dan rotasi dari saham-saham konglomerasi serta saham yang memiliki narasi yang prospektif dan ada kemungkinan tren lanjutan untuk beberapa saham dari grup konglomerasi. Adapun tetap pantau ketat saham konglomerasi — jika mulai breakdown MA20 sebaiknya mengurangi bobot posisi. Jika ada pullback yang berlanjut pada saham berbasis komoditas emas, boleh dijadikan pilihan untuk trading ketika menunjukkan tanda pelemahan.

 

Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.