Today’s Outlook:

MARKET SENTIMENT :

– Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan US PPI tidak berubah secara bulanan pada September, dibanding dengan kenaikan 0,1% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei Reuters. Secara tahunan, indeks harga di tingkar produsen meningkat sebesar 1,8%, lebih rendah dari angka revisi naik sebesar 1,9% pada bulan Agustus, artinya Inflasi sudah pasti melambat. Data US PPI hari Jumat menyusul pembacaan US CPI hari Kamis, yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan, meskipun klaim pengangguran mingguan naik lebih dari yang diharapkan.

– Indeks sentimen konsumen untuk bulan Oktober dari UNIVERSITY OF MICHIGAN berada di angka 68,9, dibandingkan dengan estimasi analis sebesar 70,8. Dengan data minggu lalu di atas , para pedagang tetap bertaruh dengan probabilitas sekitar 88% bahwa THE FED akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada FOMC MEETING November, dan peluang 12% bahwa The Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah, menurut CME FedWatch.

MARKET EROPA & ASIA :

– ENGLAND GDP untuk bulan Aug berhasil tumbuh sesuai ekspektasi 0.2% mom , walau secara tahunan hanya berada di angka 1.0% yoy, tidak sekuat harapan 1.4%, walau masih bertumbuh 0.1% ketimbang bulan sebelumnya. Bisa jadi biang keladinya adalah Industrial & Manufacturing Production mereka yang beberapa dari mereka ternyata masih jeblok lebih rendah dari perkiraan walau laju penurunannya mulai melambat. Bicara ttg Inflasi, GERMAN CPI (Sept) melandai terus di bawah level Target ECB 2%, kali ini di bulan Sept berada pada angka 1.6% yoy sesuai prediksi (lebih rendah dari 1.9% di bulan sebelumnya).

– CHINA : pada hari Sabtu berjanji untuk menambah utang secara signifikan guna menghidupkan kembali ekonominya yang sedang lesu, tetapi membuat investor bertanya-tanya tentang besaran keseluruhan paket stimulus tersebut. YUAN CHINA menguat ke level 7,0669 / USD pada Jumat malam seiring pasar menantikan penjelasan lebih lanjut terkait paket stimulus mereka yang dibilang terbesar setelah Pandemi COVID. Menteri Keuangan Lan Fo’an mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemerintah China akan membantu pemerintah daerah mengatasi masalah utang mereka, menawarkan subsidi kepada orang-orang dengan pendapatan rendah, mendukung pasar properti, dan mengisi kembali modal bank

-bank negara, di antara langkah-langkah lainnya. Ketiadaan besaran angka yang jelas dipastikan akan membuat para investor kembali gelisah menantikan peta jalan kebijakan yang lebih jelas hingga pertemuan legislatif China berikutnya, yang tanggalnya juga belum diumumkan. Pasar Asia hari ini juga akan diisi oleh banyak indikator ekonomi dari China, salah satunya adalah Trade Balance serta perkembangan Ekspor – Impor mereka untuk bulan Sept, serta angka New Loans untuk bulan yang sama.

KOMODITAS :

– Harga MINYAK turun pada hari Jumat tetapi naik selama 2 minggu berturut-turut seiring para trader mempertimbangkan faktor kemungkinan gangguan pasokan di Timur Tengah dan dampak Badai Milton terhadap permintaan bahan bakar di Florida. Harga minyak mentah BRENT turun 0,45%, menjadi USD 79,04 / barel. EDT. Harga minyak mentah US WTI tergerus 0,38%, ke level USD 75,56 / barel.

– Harga EMAS naik di pasar Asia pada hari Jumat, seiring para investor mencerna Inflasi yang kuat di tingkat produsen AS , di satu sisi mengimbangi pembacaan yang lemah di pasar tenaga kerja. Di antara logam industri, harga TEMBAGA naik tajam untuk mengantisipasi lebih banyak isyarat dari China tentang stimulus fiskal. Harga logam secara keseluruhan didukung oleh melemahnya DOLLAR , yang turun dari level tertinggi 2 bulan di tengah pertaruhan Federal Reserve masih akan memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat. Namun demikian , posisi Emas tetap jauh di bawah puncak tertinggi mereka baru-baru ini. Harga spot Emas naik 1,4% menjadi USD 2.645,6 / ons, sementara futures untuk bulan Desember sama naiknya 1,4% menjadi USD 2.662,50 / ons.

Corporate News
ISSP: Siapkan Pelunasan Surat Utang Jatuh Tempo IDR 100M
PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menghadapi kewajiban pelunasan surat utang yang akan jatuh tempo pada 2 Desember 2024. Kewajiban tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 Seri B sebesar IDR 49 miliar (peringkat idA) dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 Seri B sebesar IDR 51 miliar (peringkat idA(sy)). ISSP berencana melunasi surat utang ini melalui skema refinancing untuk Obligasi Berkelanjutan, sementara pelunasan Sukuk Ijarah akan dilakukan menggunakan dana internal. Dana internal tersebut akan disiapkan dua minggu sebelum jatuh tempo. Per 30 Juni 2024, ISSP memiliki saldo kas sebesar IDR 91,8 miliar dan proyeksi EBITDA sebesar IDR 818 miliar, menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. (Emiten News)

Domestic Issue
BEI Catat Penerbitan Surat Utang Korporasi Capai IDR 108,9 Triliun
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total penerbitan obligasi dan sukuk korporasi hingga 11 Oktober 2024 sudah mencapai IDR 108,9 triliun. Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun berjalan 2024 terdiri atas 118 emisi dari 71 emiten senilai IDR 108,90 triliun. “Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 594 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar IDR 473,35 triliun dan USD 76,80 juta, diterbitkan oleh 132 emiten,” paparnya dalam keterangan resmi, Sabtu (11/10/2024). Di sisi lain, BEI juga mencatat sebanyak 118 emisi dari 65 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) telah diterbitkan. Dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini adalah sebesar IDR 109,6 triliun. Ke depan, masih terdapat 13 emisi dari 10 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline Bursa. (Bisnis)

Recommendation
US10YT terlihat masih on track menuju target penguatan di sekitar yield 4.305% , apalagi setelah lajunya tak terbendung setelah melewati level psikologis 4.0%, menjadikan level tsb sebagai Support yield terdekat saat ini (apabila terjadi pullback sementara seiring semakin tegas peluang pemotongan 25bps suku bunga pada FOMC MEETING bulan Nov depan).

ID10YT sepertinya tengah menunggu Support MA10 naik menopang posisi konsolidasi saat ini , sideways tak bergerak seputar yield 6.68%. Yield masih punya potensi pullback sampai 6.61% (sebelum melanjutkan swing naiknya kembali, apalagi setelah menembus Resistance 6.80%) , oleh karena itu antisipasi penguatan harga sementara.

Download full report HERE.