Today’s Outlook:

 

PASAR AS : Pada penutupan perdagangan di NYSE, indeks Dow Jones Industrial Average turun 31 poin atau 0,1%, sementara S&P 500 naik 0,1% dan NASDAQ Composite menguat 0,2%. S&P 500 mencatat kenaikan tipis pada Kamis, seiring investor menunggu katalis lanjutan menjelang rilis indikator inflasi yang diawasi ketat, yang diperkirakan akan berperan dalam pertemuan penetapan kebijakan The Fed pekan depan.

 

 

Jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran perdana turun ke level terendah dalam tiga tahun pada pekan lalu. Klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman tercatat 191.000 pada pekan yang berakhir 29 November, berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS. Angka ini turun 27.000 dari level pekan sebelumnya yang direvisi naik menjadi 218.000, sekaligus menjadi yang terendah sejak September 2022. Kondisi pasar tenaga kerja ini muncul menjelang rilis data inflasi penting pada Jumat.

 

 

Menambah sentimen dovish, spekulasi mengenai kepemimpinan The Fed berikutnya semakin menguat. Laporan bahwa pemerintahan Trump secara tibatiba membatalkan wawancara dengan kandidat lain Ketua The Fed memperkuat pandangan bahwa Kevin Hassett—yang dinilai lebih dovish dibandingkan Ketua saatini Jerome Powell—berpotensi memimpin The Fed pada 2026.

 

 

 

PASAR EROPA : Bursa saham Eropa menguat pada Kamis, melanjutkan sentimen positif menjelang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pekan depan, seiring rilis data penjualan ritel zona euro. Indeks DAX Jerman naik 0,9%, CAC 40 Prancis menguat 0,4%, dan FTSE 100 Inggris naik 0,2%

 

 

Data aktivitas konstruksi zona euro dilaporkan di level 45,4, lebih tinggi dari perkiraan 45,1. Namun, perhatian utama pasar tertuju pada data penjualan ritel Oktober.

 

 

Penjualan ritel zona euro secara bulanan pada Oktober tercatat stagnan di 0%, dibanding bulan sebelumnya yang naik 0,1%. Konsensus pasar memperkirakan kenaikan 0,1%.

 

 

Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan menggelar pertemuan akhir bulan ini. Namun, berbeda dengan The Fed, ECB secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir tahun ini. Presiden ECB Christine Lagarde menyatakan pada Rabu bahwa indikator inflasi inti sudah sejalan dengan target bank sentral dan inflasi akan tetap berada di dekat target 2% dalam beberapa bulan mendatang

 

 

 

PASAR ASIA: Sebagian besar pasar saham Asia bergerak cenderung lesu pada Kamis, mengikuti penguatan terbatas di Wall Street di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Sementara itu, saham Jepang melonjak tajam didorong kenaikan saham teknologi dan semikonduktor.

 

 

Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 China naik tipis 0,3%, sementara Shanghai Composite relatif datar. Hang Seng Hong Kong menguat 0,7%. Di tengah kehatihatian regional, saham Jepang justru bergerak berlawanan arah, dengan Nikkei 225 melonjak 2,3%, dipimpin oleh saham teknologi dan chip.

 

 

 

KOMODITAS: Harga minyak ditutup menguat pada Kamis, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, sementara mandeknya perundingan damai Ukraina meredam harapan kembalinya aliran minyak Rusia ke pasar global. Minyak Brent naik 59 sen atau 0,94% ke USD 63,26 per barel, sementara WTI AS naik 72 sen atau 1,22% ke USD 59,67 per barel.

 

 

Kontrak berjangka minyak AS sempat naik lebih dari USD 1 per barel di awal sesi seiring reli pasar saham global, yang terdorong ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga AS akan menopang ekonomi terbesar dunia dan permintaan minyak, setelah data menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja. Nilai tukar dolar AS melemah, menuju penurunan hari ke-10 berturut-turut terhadap sekeranjang mata uang utama, sehingga membuat harga minyak lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain.

 

 

 

INDONESIA : IHSG ditutup menguat +0.33% ke level 8640.2,* dimana level support IHSG saat ini di atas area 8400-8450 sebagai support selanjutnya dengan resistance jangka menengah di area psikologis 9000.

 

 

Menyambut Bulan Desember nampaknya rotasi pasar masih berpusat kembali ke dalam saham Konglomerasi, baik Hapsoro, Salim-Bakrie ataupun ke ekosistem internet cepat. Disarankan tetap perhatikan dan kawal setiap saham dengan trailing stop masing-masing seraya memperhatikan level dan respons dari indeks untuk trading saham-saham konglomerasi seraya memperhatikan katalis / sentimen dari dalam negeri untuk melakukan dan mengambil peluang trading.

 

 

Unduh laporan lengkapnya DISINI.