Today’s Outlook:
• PASAR AS : Pada penutupan bursa NYSE, Dow Jones Industrial Average turun 498 poin (1,1%), indeks S&P 500 melemah 0,8%, dan NASDAQ Composite anjlok 1,2%.
S&P 500 kembali turun pada hari Selasa, melanjutkan pelemahan sebelumnya seiring aksi jual di saham-saham teknologi—hanya sehari sebelum rilis kinerja Nvidia dan data pasar tenaga kerja AS untuk September yang sudah lama ditunggu. Sebelum sesi Selasa, S&P 500 sudah terkoreksi lebih dari 2% sepanjang November setelah mencatat kenaikan selama enam bulan berturut-turut. Indeks ini kini turun lebih dari 3% dari level tertinggi sepanjang masanya, sementara Nasdaq yang sarat saham teknologi turun lebih dari 5% dari rekornya.
Investor terus melepas saham-saham teknologi besar menjelang rilis laporan keuangan Nvidia pada Rabu. Perusahaan ini berada di pusat lonjakan valuasi berbasis AI dalam tiga tahun terakhir, dan belakangan mulai muncul pertanyaan soal keberlanjutan kenaikan tersebut. Saham-saham teknologi lain juga tertekan akibat keraguan soal prospek jangka panjang AI serta potensi imbal hasil dari ratusan miliar dolar investasi yang digelontorkan ke sektor tersebut. Sementara itu, Alphabet Inc Class A (Google) berhasil menghindari tekanan jual setelah mengumumkan versi terbaru dari model AI mereka, Gemini 3, yang menawarkan peningkatan kemampuan coding dan pencarian.
Di luar sektor korporasi, investor juga menantikan rilis data ekonomi utama AS yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan pada Oktober. Data non-farm payrolls (tenaga kerja non-pertanian) untuk September akan dirilis Kamis dan akan diamati ketat sebagai indikator kondisi pasar tenaga kerja—salah satu acuan utama The Federal Reserve. Data inflasi juga akan dirilis minggu ini setelah Departemen Tenaga Kerja mengonfirmasi bahwa producer price index (PPI) akan keluar pada Kamis.
Gubernur The Fed, Waller, mengatakan pada Senin bahwa bank sentral seharusnya memangkas suku bunga untuk mencegah pelemahan lebih jauh di sektor ekonomi. Tapi komentar ini muncul di tengah menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Desember. Penundaan beberapa data tenaga kerja dan inflasi membuat The Fed “terbang buta” menuju rapat Desember, sehingga kemungkinan besar mereka memilih menahan suku bunga sambil menunggu data yang lebih jelas.
Pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan 25 bps pada rapat 10–11 Desember berada sedikit di atas 40%, turun dari 55,4% minggu lalu menurut CME FedWatch.
• PASAR EROPA : Saham-saham Eropa melemah tajam pada Selasa, mengikuti penurunan Wall Street semalam akibat kekhawatiran baru terkait valuasi tinggi saham-saham teknologi jelang laporan Nvidia. DAX Jerman turun 1,8%, CAC 40 Prancis merosot 2,1%, dan FTSE 100 Inggris melemah 1,5%
• PASAR ASIA : Sebagian besar bursa Asia turun pada Selasa, mengikuti pelemahan Wall Street karena investor melepas saham teknologi menjelang laporan keuangan Nvidia.
Pasar Jepang menjadi yang terburuk hari itu, anjlok seiring aksi jual di obligasi pemerintah tenor panjang setelah muncul kekhawatiran soal bagaimana PM Sanae Takaichi akan membiayai kebijakan fiskal ekspansifnya.
Yield obligasi pemerintah Jepang tenor panjang melonjak ke level tertinggi beberapa dekade. Yield obligasi 30 tahun naik 1,8% mendekati rekor, sementara yield obligasi 20 tahun melonjak 1,4% ke rekor baru. Penjualan besar-besaran ini terjadi saat pemerintahan Takaichi bersiap merilis paket stimulus pertama mereka yang bisa diumumkan minggu ini.
Data yang menunjukkan kontraksi tajam ekonomi Jepang pada kuartal III memicu ekspektasi bahwa Takaichi akan menambah belanja fiskal untuk mendukung pertumbuhan. Laporan media juga menyebutkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan pemotongan pajak untuk mendorong pengeluaran rumah tangga.
Yield yang lebih tinggi membuat penerbitan utang pemerintah makin sulit, sementara aksi jual obligasi menandakan menurunnya kepercayaan investor terhadap surat utang negara.
• KOMODITAS : Harga minyak stabil pada Kamis setelah merosot sekitar 4% di sesi sebelumnya, ketika investor menimbang kekhawatiran kelebihan pasokan global dengan ancaman sanksi terhadap Lukoil Rusia. Brent naik USD 0,30 (0,5%) ke USD 63,01/barel, sementara WTI naik USD 0,20 (0,3%) ke USD 58,69/barel setelah turun 4,2% pada Rabu.
AS menjatuhkan sanksi kepada Lukoil sebagai bagian dari upaya menekan Kremlin untuk masuk meja perundingan terkait Ukraina. Sanksi tersebut melarang transaksi dengan Lukoil setelah 21 November.
Kenaikan harga tertahan setelah laporan Energy Information Administration menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS lebih besar dari perkiraan, sementara persediaan bensin dan distilat turun lebih kecil dari ekspektasi minggu lalu.
• INDONESIA : IHSG ditutup kontraksi -0.65 % ke zona merah di level 8361.93, dimana IHSG belum kuat bertahan di atas 8400 sebagai resistance di posisi saat ini. IHSG berpeluang menguji support 8200, yang mana juga pergerakan IHSG saat ini lebih berfokus pada konsolidasi di range 8200-8400.
Adapun hari ini adalah RDG BI, dimana ekspektasi konsensus pasar adalah stay di 4.75%. Jika nanti akan ada surprise cut rate dan ada spike volume pada saham – saham perbankan dan properti akan berpeluang untuk mengalami kenaikan dan momentum untuk scalping.
Rotasi ke Old-Dividend Player and Back To Consumer: Kami tetap menyarankan sebagian alokasi untuk shifting ke saham yang memiliki bantalan yield dividend di atas obligasi serta consumer goods sebagai saham defensif untuk menyeimbangkan portfolio, memanfaatkan valuasi-yield yang atraktif tersebut.
Unduh laporan lengkapnya DISINI.

