Today’s Outlook:
• PASAR AS : Indeks Wall Street sebagian besar menguat pada Selasa setelah Senat AS menyetujui rancangan undang-undang yang bertujuan mengakhiri penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat. Penutupan ini telah memasuki hari ke-42 pada Selasa. Indeks S&P 500 naik 0,2% menjadi 6.846,82 poin. Dow Jones Industrial Average mencatat kinerja terbaik dengan kenaikan 1,2% menjadi 47.927,96 poin, sementara NASDAQ Composite melemah hampir 0,3% ke 23.468,30 poin. Nasdaq terbebani terutama oleh penurunan saham NVIDIA Corporation sebesar 2,9%.
RUU tersebut kini akan dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat, di mana mayoritas Partai Republik telah mengindikasikan akan menyetujui RUU itu dalam pemungutan suara pada Rabu. Berakhirnya penutupan pemerintahan akan membantu mengurangi ketidakpastian terhadap ekonomi AS, karena pemerintah dapat kembali merilis sejumlah indikator ekonomi penting. Selain itu, berakhirnya shutdown juga diharapkan meredakan gangguan akibat penghentian kerja pegawai federal di berbagai lembaga.
Saham Nvidia melemah setelah konglomerat teknologi asal Jepang, SoftBank Group Corp., mengungkapkan bahwa mereka telah menjual seluruh kepemilikannya di perusahaan pembuat chip tersebut — sekitar 32,1 juta lembar saham senilai USD 5,8 miliar. SoftBank menyatakan bahwa penjualan ini bertujuan untuk mencairkan sebagian asetnya guna memperoleh dana segar untuk investasi di tempat lain. Penjualan tersebut juga terjadi setelah SoftBank melaporkan kinerja keuangan kuartal September yang lebih kuat dari perkiraan.
• PASAR EROPA : Saham-saham Eropa menguat pada Selasa, melanjutkan awal minggu yang positif karena berakhirnya penutupan pemerintahan AS terpanjang tampak semakin dekat.
Indeks DAX di Jerman naik 0,6%, CAC 40 di Prancis naik 1,3%, dan FTSE 100 di Inggris menguat 1,2%. Ketiga indeks tersebut masing-masing mencatatkan kenaikan lebih dari 1% pada Senin karena optimisme bahwa shutdown AS akan segera berakhir.
Data yang dirilis sebelumnya pada Selasa menunjukkan bahwa tingkat pengangguran Inggris naik pada September, sementara pertumbuhan upah sedikit melambat — memperkuat ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga oleh Bank of England (BoE) bulan depan. Berdasarkan data dari Office for National Statistics, tingkat pengangguran naik menjadi 5,0% dalam tiga bulan hingga September, dari 4,8% pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan upah (tidak termasuk bonus) melambat menjadi 4,6% dari 4,7% pada periode sebelumnya. BoE tengah memantau pertumbuhan upah untuk menilai seberapa kuat tekanan inflasi domestik. Bank sentral tersebut menahan suku bunga di level 4% pekan lalu dan memberi sinyal kemungkinan pemangkasan pada Desember.
• PASAR ASIA : Saham Asia bergerak bervariasi pada Selasa, dengan Jepang dan Korea Selatan memperpanjang penguatan seiring rebound saham teknologi, sementara China masih tertinggal karena kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi. Pasar regional mengikuti sentimen positif dari Wall Street, yang menguat tajam setelah saham teknologi pulih dari pelemahan minggu lalu, ditambah optimisme atas berakhirnya shutdown pemerintahan AS yang berkepanjangan.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis 0,1%, sementara KOSPI Korea Selatan melonjak 1,5%. Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite masing-masing turun 0,7% dan 0,4%, sedangkan Hang Seng Hong Kong naik 0,2%.
Saham-saham teknologi pulih tajam dari pelemahan tajam minggu sebelumnya, karena investor tampak mulai mengabaikan kekhawatiran terkait valuasi yang terlalu tinggi dan potensi gelembung yang dipicu oleh tren kecerdasan buatan (AI).
• KOMODITAS : Harga minyak naik sekitar USD 1 pada Selasa akibat dampak sanksi terbaru AS terhadap minyak Rusia serta optimisme atas kemungkinan berakhirnya shutdown pemerintahan AS, meskipun kekhawatiran akan kelebihan pasokan membatasi kenaikan. Brent crude futures ditutup naik USD 1,10 atau 1,72% menjadi USD 65,16 per barel. West Texas Intermediate (WTI) naik 91 sen atau 1,51% menjadi USD 61,04 per barel. Investor terus menilai dampak sanksi AS terhadap Rusia terhadap pasar minyak mentah dan produk olahannya.
• INDONESIA : IHSG ditutup flat melemah -0.3% ke zona merah di level 8366.52, dimana tidak bisa berhasil bertahan di atas resistance 8400. Terlepas ada resistance ATH di IHSG tetap perhatikan peluang adanya koreksi dan pullback dikarenakan indikator yang muncul yakni RSI negative divergence dan jika IHSG mengalami pullback, peluang untuk menguji support 8000-8200 tetap ada. Likuiditas market nampaknya hari ini masih akan terkonsentrasi pada saham Trio Bakrie: BUMI DEWA dan BRMS, dimana 20% value perdagangan IHSG kemarin disumbang oleh saham BUMI, 9.5% disumbang oleh DEWA dan 4.2% disumbang oleh BRMS. Selain ketiga saham tersebut, INET juga berkontribusi terhadap 4.2% nilai perdagangan kemarin, seiiring dengan outlook dan prospek menyambut right issue jumbo yang digunakan untuk mega ekspansi. Tetap perhatikan peluang rotasi sektor / konglomerasi di tengah masa konsolidasi di range 8200-8400 sebelum mencapai ATH nya kembali.
Rotasi ke Old-Dividend Player and Back To Consumer: Kami tetap menyarankan sebagian alokasi untuk shifting ke saham yang memiliki bantalan yield dividend di atas obligasi serta consumer goods sebagai saham defensif di tengah katalis issue yang masih tidak pasti sebagai perlindungan portfolio, memanfaatkan valuasi-yield yang atraktif tersebut.
Unduh laporan lengkapnya DISINI.

