Today’s Outlook:

 

PASAR AS : S&P 500 melemah 1,2%, NASDAQ Composite turun lebih dari 2%, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,5%.

Pelemahan terjadi setelah para petinggi Morgan Stanley dan Goldman Sachs menyuarakan kekhawatiran atas valuasi yang terlalu panas dan aktivitas trading spekulatif pada saham teknologi. CEO Morgan Stanley Ted Pick mengatakan pasar dapat menghadapi penurunan 10%–15%, menambahkan bahwa koreksi semacam itu akan menjadi normalisasi yang sehat setelah berbulan-bulan euforia yang dipicu optimisme kecerdasan buatan (AI).

 

Peringatan ini muncul ketika investor juga menghadapi ketidakpastian terkait langkah kebijakan The Fed berikutnya. Penutupan pemerintah yang berkepanjangan membuat rilis data ekonomi penting tidak tersedia, sehingga pembuat kebijakan dan pelaku pasar kekurangan indikator vital tentang kondisi ekonomi AS. Pejabat The Fed pada hari Senin turut memperkeruh keadaan: sebagian menyatakan pemangkasan suku bunga Desember bisa dipertimbangkan jika inflasi terus mendingin, sementara lainnya menilai pertumbuhan tenaga kerja dan permintaan yang kuat memiliki arti bahwa kebijakan harus tetap ketat lebih lama.

 

 

PASAR EROPA : Bursa Eropa sebagian besar melemah pada Selasa, dengan investor merealisasikan keuntungan di tengah prospek ekonomi yang tidak pasti dan lebih banyak laporan kinerja korporasi yang harus dicermati. Indeks DAX Jerman ditutup turun 0,8%, CAC 40 Prancis turun 0,5%, sementara FTSE 100 Inggris naik 0,1%.

 

Iklim ekonomi tetap tidak pasti dan pertumbuhan di zona euro masih sulit dicapai, mendorong investor mengamankan sebagian keuntungan. Data yang dirilis Senin menunjukkan aktivitas manufaktur zona euro stagnan pada Oktober, dengan angka final Manufacturing PMI berada di level 50,0 — tepat di ambang batas antara ekspansi dan kontraksi. Kinerja bervariasi antar negara: Yunani dan Spanyol mencatat perbaikan terkuat dengan PMI masing-masing 53,5 dan 52,1. Sebaliknya, Jerman dan Prancis — dua ekonomi terbesar blok tersebut — masih di area kontraksi di 49,6 dan 48,8. Selain itu, dukungan lebih lanjut dalam bentuk pelonggaran kebijakan moneter semakin kecil kemungkinannya.

 

ECB mempertahankan suku bunga tidak berubah pekan lalu untuk pertemuan ketiga berturut-turut, dan banyak pihak memperkirakan suku bunga tetap di level saat ini pada pertemuan terakhir tahun 2025 di Desember nanti.

 

 

 

PASAR ASIA : Saham Asia sebagian besar bergerak terbatas pada Selasa ketika investor menilai rapuhnya gencatan dagang AS–China dan mencermati kembali meningkatnya ketegangan teknologi.

 

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin bahwa chip AI paling canggih Nvidia, seri Blackwell, akan diperuntukkan hanya bagi penggunaan domestik. Dalam wawancara di acara 60 Minutes, Trump mengatakan chip tersebut akan “tetap di AS” dan tidak dijual ke China — menegaskan bahwa kontrol ekspor teknologi tetap diberlakukan meskipun ada gencatan dagang sementara yang dicapai pekan lalu. Sementara itu, Duta Besar China untuk AS Xie Feng mendesak Washington menghormati “garis merah” Beijing setelah pertemuan Trump–Xi di Korea Selatan, di mana kedua pemimpin menyepakati gencatan selama satu tahun dan melanjutkan dialog tingkat tinggi terkait perdagangan, teknologi, dan keamanan. Xie menyebut kesepakatan itu telah “mengkalibrasi ulang” hubungan, namun memperingatkan ketegangan dapat kembali memanas jika kepentingan inti China — termasuk Taiwan dan isu HAM — dilanggar.

 

Investor tetap berhati-hati terhadap keberlangsungan gencatan tersebut, mencatat bahwa perbedaan mendasar antara dua ekonomi terbesar dunia masih belum terselesaikan.

 

CSI 300 blue chip China turun 0,5%, Shanghai Composite turun 0,3%. Indeks Hang Seng Hong Kong cenderung stagnan. Nikkei 225 Jepang turun 0,5% setelah kembali dari libur, sementara TOPIX bergerak mendatar.

 

 

 

KOMODITAS : Harga minyak ditutup lebih rendah pada Selasa karena data manufaktur yang lemah dan penguatan dolar menekan permintaan, sementara keputusan OPEC+ untuk menghentikan kenaikan produksi pada kuartal pertama tahun depan menandakan kekhawatiran kelompok tersebut terhadap potensi kelebihan pasokan.

 

Brent crude futures ditutup turun 45 sen atau 0,7% ke US$ 64,44 per barel. WTI turun 49 sen atau 0,8% ke US$ 60,56 per barel.

 

 

 

INDONESIA : IHSG ditutup melemah -0.4% ke zona merah di level 8241.9, dimana area resistance selanjutnya adalah masih di angka 8300. IHSG terkoreksi dan belum berhasil breakout di 8300 dikarenakan beberapa saham dari Group Barito mengalami koreksi yang memberikan bobot penurunan ke indeks cukup signifikan.

 

Jika ingin trading untuk saham konglomerasi, bisa memanfaatkan momentum scalping buy di tengah breakout indeks 8300 dengan tetap memperhatikan support dan resistance saham – saham konglomerasi, dan apakah masih kuat untuk melanjutkan breakout ataupun perhatikan apakah ada rotasi konglomerasi ke universe lain.

 

Rotasi ke Old-Dividend Player and Back To Consumer: Kami tetap menyarankan sebagian untuk shifting ke saham yang memiliki bantalan yield dividend di atas obligasi serta consumer goods sebagai saham defensif di tengah katalis issue yang masih tidak pasti sebagai perlindungan portfolio, memanfaatkan valuasi-yield yang atraktif tersebut.

 

Adapun untuk saham – saham sektor rokok, jika khususnya HMSP berhasil breakout di angka 920-930 (Previous High 3 months) akan cukup menarik untuk dilakukan scalping sekaligus memberikan dorongan juga ke saham tembakau lain seperti GGRM dan WIIM.

 

 

 

Unduh laporan lengkapnya DISINI.