Today’s Outlook:

 

PASAR AS : Indeks utama Wall Street melemah: Dow Jones -0,2%, S&P 500 -1%, dan Nasdaq -1,6%, tertekan aksi jual saham teknologi setelah laporan kinerja yang beragam. Meta anjlok 11,3%—terburuk dalam 3 tahun— akibat rencana kenaikan belanja modal untuk AI. Microsoft turun 2,9% setelah mencatat belanja modal rekor dan memberi sinyal peningkatan biaya lanjutan.

Sentimen pasar juga dipengaruhi perkembangan hubungan dagang AS– China. Presiden Trump menyebut pertemuan dengan Presiden Xi “sangat baik,” dan mengatakan kesepakatan dagang bisa segera tercapai, termasuk kesepakatan tahunan mengenai pasokan rare earths serta dimulainya kembali impor kedelai AS oleh China. Trump juga memangkas tarif fentanyl ke 10%, namun tarif lain tetap sekitar 47%.

The Fed menurunkan suku bunga acuan 25 bps ke 3,75–4,00% untuk kedua kalinya, tetapi memberikan sinyal hati-hati atas potensi pemangkasan lanjutan, menyebut ekonomi masih menunjukkan sinyal yang beragam dan inflasi belum stabil.

 

 

PASAR EROPA : Saham Eropa diperdagangkan bervariasi pada Kamis, karena investor mencerna laporan pendapatan, meredanya ketegangan perdagangan global, data pertumbuhan regional, dan keputusan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa. Indeks DAX di Jerman naik 0,1%, sementara CAC 40 di Prancis turun 0,5% dan FTSE 100 di Inggris datar

Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga pada Kamis untuk ketiga kalinya berturut-turut, karena pembuat kebijakan menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi berupa inflasi rendah dan pertumbuhan yang stabil. ECB mempertahankan suku bunga deposito utamanya di 2%, level yang ditetapkan pada Juni setelah dipangkas dari rekor tertinggi 4% dalam waktu sekitar satu tahun.

 

 

PASAR ASIA : Saham Jepang menguat setelah penutupan Kamis. Pada akhir perdagangan di Tokyo, Nikkei 225 naik 0,07% dan mencapai rekor tertinggi baru

 

 

KOMODITAS : Harga minyak stabil pada Kamis karena investor menilai potensi gencatan dagang antara AS dan China setelah Trump menurunkan tarif terhadap China seusai pertemuan dengan Xi di Korea Selatan. Minyak Brent naik 8 sen atau 0,1% menjadi US$65,00 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 9 sen atau 0,1% menjadi US$60,57. Trump setuju menurunkan tarif terhadap China menjadi 47% dari 57% dalam kesepakatan satu tahun sebagai imbalan atas dimulainya kembali pembelian kedelai AS oleh Beijing, menjaga pasokan rare earths tetap berjalan, dan memberantas perdagangan fentanyl ilegal.

 

 

INDONESIA: IHSG ditutup menguat +0.22% ke zona hijau di level 8184.06, dimana area resistance selanjutnya adalah masih di 8200-8300. Namun kami melihat ada peluang dari terlihatnya RSI negative divergence, dimana tetap berhati-hati karena indeks berpeluang untuk koreksi ke 7900 jika tidak kuat breakout.

Rotasi ke Old-Dividend Player and Back To Consumer: Kami tetap menyarankan untuk shifting ke saham yang memiliki bantalan yield dividend di atas obligasi ditengah situasi yang cenderung tidak pasti. Dalam seminggu terakhir, rotasi inflow pasar menuju ke saham dividend berfundamental solid cukup menarik dikarenakan yield dividend yang lebih atraktif dari yield obligasi di kondisi saat ini terlepas beberapa sektor seperti perbankan memiliki tantangan kinerja (Kekhawatiran penyaluran kredit – kualitas aset). Jika terdapat koreksi dari saham – saham bluechip tersebut, cukup atraktif untuk dilakukan buy on weakness.

Saham defensif seperti consumer sector, pharmacy dan rokok cukup menarik untuk dilirik. Adapun untuk sektor rokok kemarin HMSP mempublikasikan kinerja 3Q25, dimana sudah pulih dari one-off tax expenses, serta tidak naiknya cukai di tahun ini memberikan margin yang sedikit lebih baik. Adapun dari rokok tier 2 seperti WIIM menunjukkan pertumbuhan yang kuat, dimana emiten ini mencetak pertumbuhan +27% YoY di 9M25, dengan performa kuartalan yang baik. Saat ini, sektor rokok menunggu result dari GGRM.

 

Unduh laporan lengkapnya DISINI.