Today’s Outlook:

 

PASAR AS : Indeks Dow Jones Industrial Average naik 218 poin, atau 0,5%, menutup pada rekor baru di 46.924,68, sementara S&P 500 turun tipis 0,01% dan NASDAQ Composite melemah 0,2%. Dow mencatatkan penutupan tertinggi sepanjang masa pada Selasa, dipimpin oleh reli pada saham-saham besar seperti Coca-Cola dan 3M setelah hasil keuangan yang lebih baik dari perkiraan, meski penurunan saham Alphabet menahan kenaikan lebih lanjut.

Investor menyambut tanda-tanda ketahanan di sektor keuangan, setelah kekhawatiran minggu lalu mengenai kesehatan bank regional. Komentar optimistis dari penasihat Gedung Putih juga memicu harapan bahwa penutupan sebagian pemerintahan di Washington dapat segera diselesaikan

Optimisme juga muncul terkait konflik dagang AS–China, dengan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dijadwalkan bertemu di Korea Selatan akhir bulan ini.

 

PASAR EROPA : Saham-saham Eropa ditutup sedikit lebih tinggi pada Selasa, setelah lonjakan 1% di sesi sebelumnya, saat investor menilai hasil keuangan perusahaan yang bervariasi, sementara saham Prancis ditutup pada rekor tertinggi. Indeks STOXX 600 naik 0,2%, dan sebagian besar indeks utama regional lainnya juga berada di wilayah positif. DAX Jerman naik 0,4%, CAC 40 Prancis naik 0,6% mencapai rekor baru, dan FTSE 100 Inggris menguat 0,2%.

Saham-saham Prancis seperti LVMH dan Hermes membantu mendorong indeks Eropa lebih luas naik 0,7%. Sektor industri menguat 0,7%, dengan Airbus naik 1,8% dan Safran naik 1,7%. Saham Prancis meningkat sejak minggu lalu setelah Perdana Menteri Sebastien Lecornu berhasil lolos dari dua mosi tidak percaya.

Sentimen juga didukung oleh pernyataan bersama dari para pemimpin Eropa—termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman—yang menyatakan dukungan terhadap Ukraina dan upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri konflik di sana

 

PASAR ASIA: Saham-saham Asia melanjutkan penguatan pada Selasa, didorong oleh meredanya ketegangan dagang AS–China dan kenaikan kuat di Wall Street, sementara saham Jepang tetap di level rekor setelah Sanae Takaichi, yang dikenal berpandangan fiskal longgar, memenangkan pemilihan perdana menteri di majelis rendah.

Nikkei 225 Jepang sempat naik hingga 1,5% ke puncak baru 49.945,95 poin, setelah melonjak lebih dari 3% sehari sebelumnya (menutup +0,27%). Indeks yang lebih luas, TOPIX, juga naik 0,8% dan mencetak rekor tertinggi baru. Investor menyambut baik ekspektasi bahwa Takaichi akan mendorong stimulus tambahan untuk menopang pemulihan ekonomi Jepang yang rapuh. Namun, kedua indeks memangkas sebagian keuntungan selama proses pemungutan suara karena ketidakpastian kebijakan ke depan.

CSI 300 China naik 1,5%, Shanghai Composite menguat 1,4%, dan Hang Seng Hong Kong melonjak 0,7%.

 

MINYAK :Harga minyak menguat pada Selasa, bangkit dari posisi terendah dalam lima bulan di sesi sebelumnya, karena investor meninjau ulang ekspektasi terhadap potensi kelebihan pasokan dan mencari kejelasan soal sengketa dagang AS–China—dua konsumen minyak terbesar dunia.

Kontrak Brent naik 31 sen, atau 0,5%, menjadi USD 61,32 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November—yang berakhir Selasa—naik 30 sen, atau 0,5%, menjadi USD 57,82.

Kedua kontrak sempat mencapai level terendah sejak awal Mei pada Senin, dipicu oleh rekor produksi minyak AS dan keputusan OPEC+ untuk tetap menaikkan pasokan, yang meningkatkan ekspektasi kelebihan pasokan global.

 

EMAS :Harga emas turun dari rekor tertinggi pada Selasa, tertekan oleh aksi ambil untung dan tanda-tanda meredanya ketegangan dagang AS–China yang menurunkan permintaan terhadap aset safe haven.

Penurunan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyuarakan nada damai terkait perdagangan, menyatakan ia mengharapkan kesepakatan yang “kuat dan adil” dengan China, serta pertemuan konstruktif dengan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan pekan depan.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga dijadwalkan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng di Malaysia akhir pekan ini, setelah hubungan kedua negara sempat tegang. Meredanya ketidakpastian politik dan meningkatnya optimisme perdagangan mengurangi urgensi investor untuk memegang aset defensif seperti emas.

 

INDONESIA: IHSG ditutup kembali menguat naik +1.84% ke zona hijau di level 8238.08 dan breakout resistance 8200. Resistance selanjutnya adalah area 8300, berpeluang untuk uji all time high kembali.

Kenaikan IHSG yang cukup solid dipicu salah satunya oleh kenaikan TLKM yang menguat +11.6% dikarenakan apresiasi unlock value – rencana spinoff asset fiber mereka ke dalam satu entitas baru, yakni Infranexia. Rencana ini merupakan aksi cerminan yang dilakukan TLKM seperti mengunlock value aset menaranya yakni Miratel (MTEL) yang IPO di akhir 2021.

Catatan Saham Konglomerasi: Saham konglomerasi yang sudah breakdown MA20 dan disarankan sebaiknya mengurangi bobot posisi. Jika anda masih menggemari saham konglomerasi, lebih baik lakukan fast / scalping trade saja dikarenakan risk – reward yang kurang atraktif. Masih ada peluang rebound menyambut katalis indexing MSCI walaupun secara risiko sudah jauh lebih besar di kondisi saat ini.

Disarankan untuk melakukan tactical play seperti memperhatikan rotasi sektor ke sahamsaham fundamental – klasik, seperti perbankan dikarenakan dividend yield perbankan yang lebih atraktif dari yield obligasi di kondisi saat ini (Div Yield Perbankan > Yield Bonds), walaupun perbankan memiliki tantangan kinerja (Kekhawatiran penyaluran kredit – kualitas aset) dan saham berbasis konsumer dan kesehatan sebagai hedging defensif (UNVR, KLBF etc.).

 

Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.