Today’s Outlook:
• PASAR AS : Selama sesi perdagangan hari Senin, S&P 500 naik 1,6%, NASDAQ Composite melonjak 2,2%, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 1,3%, pulih dari penurunan tajam di akhir pekan lalu.
Kenaikan ini terjadi setelah Trump mengatakan hubungan dagang dengan Beijing “akan baik-baik saja”, melunakkan pernyataannya sebelumnya yang sempat memicu kegelisahan pasar selama akhir pekan. Komentar Trump menenangkan kekhawatiran investor setelah sebelumnya ia mengancam akan memberlakukan tarif 100% untuk barang-barang asal China serta membatasi ekspor teknologi canggih. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan dalam wawancara dengan Fox Business Network bahwa Presiden Donald Trump masih dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini untuk meredakan ketegangan terkait tarif dan kontrol ekspor.
Perubahan nada ini meningkatkan sentimen pada aset berisiko, terutama di sektor teknologi dan industri yang sebelumnya paling terdampak oleh aksi jual. Saham chipmaker dan perusahaan terkait kecerdasan buatan (AI) memimpin kenaikan pada hari Senin.
Meski begitu, investor tetap berhati-hati menjelang pekan yang sibuk dengan dimulainya musim laporan keuangan kuartal III dan kebuntuan politik di Washington yang masih berlanjut. Penutupan pemerintahan AS yang kini memasuki minggu ketiga telah menunda rilis sejumlah data ekonomi penting, menambah ketidakpastian menjelang rapat kebijakan The Fed pada 28–29 Oktober. Investor juga akan mencermati laporan keuangan kuartalan dari bank-bank besar AS.
• PASAR EROPA: Saham-saham Eropa berhasil bangkit secara moderat pada hari Senin, menghapus sebagian kerugian tajam hari Jumat setelah Presiden AS Donald Trump melunakkan sikap kerasnya terhadap China.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 0,4%, memulihkan sebagian dari penurunan 1,3% yang terjadi setelah Trump mengancam akan memberlakukan tarif 100% atas barang-barang China sebagai balasan terhadap pembatasan ekspor mineral penting oleh Beijing.
Indeks CAC 40 Prancis naik tipis 0,2% setelah Sebastien Lecornu kembali ditunjuk sebagai perdana menteri pada hari Jumat, hanya empat hari setelah ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Di Frankfurt, indeks DAX ditutup naik 0,55%.
•PASAR ASIA: Pasar saham Asia melemah secara luas pada hari Senin, dipimpin oleh penurunan tajam pada indeks Hang Seng Hong Kong yang sarat saham teknologi, setelah muncul kembali kekhawatiran perang dagang akibat ancaman tarif baru dari AS dan rencana pembalasan dari Beijing.
Indeks Hang Seng anjlok 2,3%, terseret oleh penurunan besar di saham internet dan teknologi utama China. Pasar saham di daratan China juga melemah, dengan CSI 300 dan Shanghai Composite masing-masing turun hampir 1%. Sementara itu, pasar Jepang libur karena hari raya nasional, dan saham-saham di Asia lainnya juga ikut tertekan akibat ketegangan tarif.
• KOMODITAS: Harga minyak menguat pada hari Senin setelah adanya kepastian bahwa Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di akhir Oktober, meredakan ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia yang sebelumnya sempat menekan harga minyak ke level terendah lima bulan pada hari Jumat.
Minyak Brent naik 59 sen (0,9%) menjadi USD 63,32 per barel, sedangkan WTI juga naik 59 sen (1%) menjadi USD 59,49 per barel. Kedua kontrak tersebut sebelumnya turun sekitar 4% pada hari Jumat, ke level terendah sejak Mei setelah Trump mengumumkan akan membatalkan pertemuannya dengan Xi dan menaikkan tarif baru bagi semua atas impor dari China.
• INDONESIA: IHSG ditutup turun -0,36% ke zona merah di level 8.227,2. Perhatikan saham-saham perbankan yang jika mulai berada di area jenuh support-nya, di mana valuasi saat ini cukup menarik untuk melakukan pembelian. Jika ingin lebih agresif, perhatikan momentum dan rotasi antara saham-saham konglomerasi serta saham yang memiliki narasi yang prospektif dan ada kemungkinan tren lanjutan untuk beberapa saham dari grup konglomerasi.
Adapun tetap pantau ketat saham yang mulai breakdown di bawah MA20, sebaiknya mengurangi bobot posisi. Jika ada pullback yang berlanjut pada saham berbasis komoditas emas, boleh dijadikan pilihan untuk trading ketika menunjukkan tanda-tanda pelemahan emas, yang memiliki volatilitas tinggi.
Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.

