Today’s Outlook:
• PASAR AS: Indeks Wall Street ditutup sebagian besar menguat pada hari Senin, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat rekor tertinggi baru seiring penguatan saham teknologi. AMD menjadi salah satu saham unggulan dengan reli hampir 24% setelah menandatangani kesepakatan untuk memasok chip kepada raksasa kecerdasan buatan OpenAI.
Saham Tesla Inc melonjak 5,5% menjelang acara pada hari Selasa, di tengah optimisme setelah laporan Bloomberg menyebutkan bahwa produsen kendaraan listrik tersebut akan memperkenalkan model berbiaya rendah pada acara tersebut.
S&P 500 naik 0,4% ke level 6.740,28 poin, Nasdaq Composite naik 0,7% ke 22.941,67 poin, sementara Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,1% ke 46.694,97 poin.
Pemerintah AS masih mengalami shutdown pada hari Senin setelah Senat gagal mencapai kesepakatan terkait RUU anggaran. Presiden Donald Trump mengatakan ia bersedia bekerja sama dengan Partai Demokrat dalam bidang layanan kesehatan, namun hanya jika pemerintahan dibuka kembali. Partai Demokrat terus menolak RUU anggaran yang diajukan Partai Republik, karena mereka menuntut kelanjutan subsidi kesehatan bagi jutaan warga Amerika.
Shutdown ini menyebabkan gangguan pada sejumlah layanan pemerintahan seperti pengendalian lalu lintas udara dan bantuan bencana. Data ketenagakerjaan nonfarm payrolls untuk bulan September yang dijadwalkan pekan lalu juga ditunda tanpa batas waktu, membuat investor kekurangan panduan terkait prospek ekonomi di negara tersebut. Shutdown berpotensi menghambat aktivitas ekonomi, di mana shutdown terakhir pada masa jabatan pertama Trump memotong sekitar USD 11 miliar dari PDB AS. Selain itu, perumahan pegawai pemerintah negeri federal juga meningkatkan risiko terhadap pasar tenaga kerja.
• PASAR EROPA: Indeks utama FTSE 100 di Inggris turun 0,2%, DAX di Jerman naik tipis 0,1%, sedangkan CAC 40 di Prancis melemah 1,4%. Menteri Prancis Sébastien Lecornu mengundurkan diri hanya sehari setelah mengumumkan kabinet barunya. Pengunduran diri ini terjadi setelah muncul ancaman dari sekutu politik maupun lawan yang mengancam akan menarik dukungan hanya beberapa jam setelah pengumuman kabinet baru. Kekacauan politik tersebut menambah instabilitas pemerintahan Prancis. Lecornu, yang merupakan sekutu dekat Presiden Emmanuel Macron, baru saja diangkat menjadi perdana menteri bulan lalu. Situasi politik ini memicu penurunan tajam pada indeks CAC 40.
•PASAR ASIA: Bursa saham Jepang melonjak ke rekor tertinggi baru pada hari Senin setelah yen melemah tajam akibat terpilihnya Sanae Takaichi sebagai pemimpin partai berkuasa—menjadikannya calon kuat perdana menteri berikutnya.
Pada penutupan perdagangan di Tokyo, indeks Nikkei 225 naik 4,96%, mencapai level tertinggi sepanjang masa.
• KOMODITAS: Harga minyak bergerak stabil pada hari Selasa, dengan sentimen terhadap kenaikan produksi OPEC+ yang lebih kecil dari perkiraan tertahan oleh pelemahan permintaan global dan potensi kelebihan pasokan.
Futures Brent crude naik tipis 1 sen (0,02%) ke USD 65,48 per barel pada pukul 00.14 GMT, sementara WTI AS tidak berubah di USD 61,69 per barel. Baik kontrak tersebut sebelumnya ditutup lebih dari 1% lebih tinggi di sesi sebelumnya.
Pada hari Minggu, OPEC+—yang terdiri dari negara-negara anggota OPEC, Rusia, dan beberapa produsen kecil lainnya—memutuskan untuk meningkatkan produksi kolektif sebesar 137.000 barel per hari mulai November. Sepanjang tahun ini, grup tersebut telah menambah target produksi lebih dari 2,7 juta barel per hari, setara dengan sekitar 2,5% dari permintaan global. Faktor geopolitik terus menahan penurunan harga, terutama akibat konflik antara Rusia dan Ukraina yang menghambat pasokan energi serta menciptakan ketidakpastian terhadap suplai minyak Rusia.
• INDONESIA: IHSG ditutup menguat tipis +0.27% ke zona hijau di level 8139.9. Perhatikan saham-saham perbankan yang mulai mendekati area jenuh supportnya, dimana valuasi saat ini cukup atraktif untuk melakukan pembelian. Jika ingin lebih agresif, perhatikan momentum dan rotasi sektor, serta saham-saham konglomerasi serta saham yang memiliki naratif yang prospektif dan ada potensi kelanjutan tren dalam beberapa saham dari grup konglomerat (Emtek, Mindo Mining Salim Group (BRMS, DEWA, BUMI, dsb.)). Jika ada pullback yang terjadi pada saham berbasis komoditas emas, boleh dijadikan pilihan untuk trading ketika menunjukkan tanda pelemahan.
Unduh Laporan Lengkapnya DISINI.