Today’s Outlook:
MARKET AS: Pemerintahan AS sepertinya tengah mempertimbangkan untuk memperbesar larangan perusahaan mengekspor peralatan pembuat chip ke China, demikian laporan Bloomberg pada hari Selasa; menyeret turun Philadelphia SE Semiconductor index merosot 6.8% yang merupakan penurunan terbesar harian sejak Maret 2020. Selain Biden, Donald Trump juga meningkatkan ketegangan geopolitik dengan menyatakan bahwa Taiwan harus membayar AS untuk memasok peralatan pertahanan karena Taiwan “tidak memberikan apa pun kepada AS,” menyebabkan Taiwan Semiconductor Manufacturing, saham terbesar Taiwan dan pembuat chip terbesar di dunia, jatuh hampir 8%. Pejabat The Fed mengisyaratkan pemotongan suku bunga semakin dekat seperti yang diutarakan oleh Gubernur Federal Reserve Christopher Waller pada hari Rabu, seiring data terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih moderat dan tekanan inflasi yang menurun.
INDIKATOR EKONOMI: Data US Housing Starts & Building Permits naik di luar dugaan; sementara Industrial Production pada bulan June juga meningkat double di atas ekspektasi. Federal Reserve juga merilis Beige Book yang menggambarkan aktivitas ekonomi AS berjalan pada laju moderat dari akhir May sampai awal Juli, di tengah indikasi pasar tenaga kerja mulai melemah, sesuai dengan gejala soft landing. Saat ini pasar keuangan hampir 100% price-in probabilitas The Fed akan adakan rate cut di bulan Sept, seperti dikutip dari CME Fed Watch.
MARKET ASIA & EROPA: Hubungan Taiwan & China adalah suatu topik yang sensitif, secara China terus menyerukan reunifikasi dengan Taiwan; sementara AS adalah pemasok senjata terbesar Taiwan walaupun mereka berdua tidak punya kesepakatan diplomatik resmi. Seperti diketahui, Donald Trump terkenal dengan gerakan trade war versus China pada periode kepemimpinannya tahun 2010. Berita dari dalam negeri: INDONESIA menahan suku bunga tetap di 6.25% pada RDG BI kemarin. Bicara mengenai suku bunga, giliran hari ini ECB yang akan membuat keputusan suku bunga di mana publik perkirakan juga masih akan ditahan tetap pada rate 4.25%. EUROZONE laporkan CPI (June) sesuai estimasi 2.5% yoy, sedikit melandai dari 2.6% di bulan May; sementara CPI INGGRIS (June) masih belum bisa lebih rendah dari 2.0% yoy yang sejatinya sudah masuk ke Target bank sentral. KOMODITAS: Harga EMAS naik ke rekor tertinggi di perdagangan Asia pada hari Rabu, memperpanjang kenaikan kuat baru-baru ini di tengah meningkatnya optimisme bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan September. Harga spot emas naik 0,2% ke rekor tertinggi USD 2,478.65 / ounce, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan Agustus mencapai rekor tertinggi USD 2,483.65 / ounce. DOLLAR INDEX merosot ke posisi terendah dalam sebulan di tengah prospek penurunan suku bunga, yang selanjutnya menguntungkan harga logam mulia. Logam mulia lainnya juga naik mengikuti melemahnya dolar, dengan futures PLATINUM naik 0,1%, sementara futures PERAK 0,3%.
Harga MINYAK naik sekitar 2% pada hari Rabu berkat penurunan stok mingguan minyak mentah AS ternyata lebih besar dari perkiraan, plus melemahnya DOLLAR AS, sementara tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di China tetap menjadi awan gelap yang menghantui. Futures BRENT naik 1,6%, menjadi USD 85,08 / barel, sementara US WTI menguat 2.6%, menjadi USD 82,85. Melemahnya US Dollar akibat prospek pemotongan suku bunga The Fed yang semakin feasible, diharap mampu menambah minat beli crude oil dari negara non-AS.
Corporate News
TRIM: Trimegah Sekuritas (TRIM) Lunasi Obligasi Tahap I Seri A IDR 100 Miliar
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) telah melunasi Obligasi I Tahap I Tahun 2023 Seri A sejumlah IDR 100 miliar. Pelunasan obligasi tersebut dilakukan pada 16 Juli 2024 dengan jangka waktu 370 Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Adapun Obligasi I Tahap I Seri A Perseroan diterbitkan pada 6 Juli 2023 dengan jumlah pokok sebesar IDR 100 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,75 persen. Sebagai informasi, obligasi tersebut masuk ke dalam bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I dengan target dana IDR 1,1 triliun. Pada penerbitan obligasi Tahap I dengan jumlah pokok IDR 358,8 miliar, TRIM menawarkan obligasi dalam 2 seri. Jumlah pokok untuk seri A yaitu sebesar IDR 100 miliar dengan kupon 6,75 perseen per tahun dan seri B sebesar IDR 308,8 miliar dengan kupon 9,25 per tahun. (IDX Channel)
Domestic Issue
Hasil RDG BI Juli 2024, Suku Bunga Acuan Tetap 6.25%
Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan tetap mempertahankan BI Rate sebesar 6,25%. Sementara itu, suku bunga Deposit Facility juga dipertahankan sebesar 5,50% dan suku bunga Lending Facility dipertahankan 7,00%. “Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Juli 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6,25%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kantor BI, Jakarta, Rabu, (17/7/2024). Perry mengatakan keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025. Perry mengatakan kebijakan moneter jangka pendek akan diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar Rupiah dan menarik aliran masuk modal asing. Sementara itu, kata dia, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit atau pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga,” kata dia. Perry mengatakan kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran. (CNBC Indonesia)
Recommendation
Muncul candle Doji di area Support pada chart US10YT , manakala RSI menunjukkan positive divergence ; mengisyaratkan potensi technical rebound segera pada yield (= limited upside potential pada harga) . Resistance pertama yang akan coba ditembus adalah MA10 / yield 4.23% , disambung 4.286% / 4.35% dari MA20 & MA50.
Seperti sudah diperkirakan, ID10YT lanjutkan konsolidasi yield menuju arah 6.84% / 6.76% – 6.74%. Resistance : yield 7.0% level
psikologis. POTENTIAL : potensi harga menguat untuk sementara.
Download full report HERE.