Today’s Outlook:

MARKET AS: Spekulasi dari beberapa market strategist bahwa FED CHAIRMAN JEROME POWELL mungkin kurang nyaman untuk memotong suku bunga sebelum Pemilu Presiden berlangsung, walau keengganan tersebut bisa dikalahkan dengan data ekonomi konkrit yang menjelaskan bahwa ekonomi AS sudah jelas melambat & rate cut wajar terjadi. Berdasarkan historis sejak 1974, selama 10 bulan menjelang 13 periode Pemilu Presiden, The Fed telah mengubah suku bunga 8 kali dan menahannya diam di tempat 5 kali. Komentar lebih banyak dari beliau ditunggu para pelaku pasar malam ini.

INDIKATOR EKONOMI: Sebagai pelengkap CPI, US PPI (June) malah tercatat menguat ke level 2.6% yoy (di atas forecast 2.3% & previous period 2.4%) akibat biaya jasa yang naik; sementara secara bulanan juga terdata tumbuh 0.2% mom (sekali lagi di atas forecast 0.1% & previous period 0%). Demikian pula Core PPI malah menjauh dari Target Inflasi The Fed 2% di angka 3.0% yoy, semakin memanas dari prediksi 2.5% & periode sebelumnya 2.6%. Bervariasinya data Inflasi AS terakhir ini, wajar ditimpali dengan Ekspektasi Inflasi & Konsumen Bulan Juli yang kurang optimis dari view University of Michigan, jatuh ke level terendah dalam 8bulan, meskipun ada ekspektasi Inflasi membaik untuk tahun depan dst.

MARKET ASIA & EROPA: CHINA laporkan Trade Balance (June) yang mampu hasilkan surplus di atas perkiraan, prestasi ini didukung oleh naiknya Ekspor sementara pertumbuhan Impor malah negatif. Jumlah Pinjaman Baru bulan June yang digelontorkan juga meningkat lebih dari 2 kali lipat jumlah periode sebelumnya maupun dari estimasi. Namun perkiraan GDP Q2 CHINA yang akan dirilis pagi ini masih diragukan bisa melampaui 5.3% seperti kuartal sebelumnya, jadi prediksi pertumbuhan ekonomi hanya cukup berada di 5.1% saja. Tentunya ini berkaitan dengan kondisi Industrial Production & Retail Sales China yang diperkirakan masih akan melemah. Bicara mengenai Trade Balance, hari ini giliran INDONESIA akan laporkan surplus yang diperkirakan berada pada angka USD 2.98 milyar untuk bulan June, serta harapan Ekspor & Impor yang semakin menguat. Hari ini mereka akan dihadapkan pada kenyataan data GERMAN Retail Sales & EUROZONE Industrial Production.

KOMODITAS: Harga MINYAK berjangka ditutup melemah tipis pada hari Jumat karena para trader mempertimbangkan melemahnya sentimen konsumen AS di tengah meningkatnya harapan pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan September. Minyak mentah berjangka BRENT turun ke level USD 85.03 / barel. Sementara futures US WTI kempis 0.5%, menjadi ditutup pada USD 82.21 / barel.

Corporate News
Lelang Sukuk Negara Selasa Besok, Pemerintah Incar IDR 10 Triliun
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (16/7). Ada tujuh seri SBSN yang siap dilelang dengan target menghimpun dana segar sebesar IDR 10 triliun, mengutip keterangan resmi DJPPR Kemenkeu, Jakarta, Minggu (14/7). Seri SBSN yang akan dilelang adalah dua seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara-Syariah) dan lima seri PBS (Project Based Sukuk). Sukuk tersebut ditawarkan dengan tingkat imbal hasil mulai dari 4,87 persen hingga 6,87 persen. Terdiri dari SPNS 20012025 (reopening), SPNS 01042025 (reopening), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS004 (reopening), PBS039 (reopening), dan PBS038 (reopening). Underlying asset penerbitan SBSN tersebut adalah proyek atau kegiatan dalam APBN tahun 2024 dan Barang Milik Negara (BMN). Lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang dibuka Selasa, 16 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Setelmen akan dilaksanakan pada 18 Juli 2024. (IDX Channel)

Domestic Issue
MDKA: Merdeka Copper (MDKA) Terbitkan Obligasi IDR 2.22 Triliun, Tawarkan Kupon 9%
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) berencana melakukan penerbitan obligasi berkelanjutan IV tahap VI tahun 2024 sebesar IDR 2.22 triliun. Manajemen MDKA dalam prospektusnya menyebut obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri. Seri A dengan jumlah pokok obligasi sebesar IDR 250 miliar, dengan tingkat bunga sebesar 7,25% per tahun, dan berjangka waktu 367 hari kalender sejak tanggal emisi. Lalu seri B dengan jumlah pokok obligasi sebesar IDR 1.97 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% per tahun dan berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Dana hasil penawaran umum obligasi ini sebesar IDR 1.08 triliun akan digunakan oleh MDKA untuk melunasi pokok utang Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2023 Seri A yang akan jatuh tempo pada tanggal 11 Agustus 2024. Kemudian, sebesar USD 60 juta atau setara IDR 972 miliar akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran lebih awal atas seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan Perjanjian Fasilitas untuk Fasil itas Bergulir Mata Uang Tunggal tanggal 31 Maret 2022. (Bisnis)

Recommendation
US10YT rebound pada Support yield dari level previous Low 4.188%, setelah ditimpali oleh RSI yang slightly positive divergence. Resistance terdekat adalah jajaran MA10 & MA20 pada yield 4.28% – 4.3%, kemudian diikuti oleh MA50 pada 4.366%. ADVISE : antisipasi penurunan pada harga bonds.

ID10YT jebol Support yield trend naik jk.pendek ke bawah level psikologis 7.0%,. Support yield berikut kemungkinan berada di sekitar : 6.84% – 6.76%. ADVISE : antisipasi penguatan pada harga bonds.

Download full report HERE.