Today’s Outlook:
MARKET AS: Situasi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September dan harapan akan terjadinya soft landing perekonomian didukung oleh data Inflasi terbaru. US CPI pada bulan Juni turun 0,1% mom , berkebalikan dengan perkiraan naik 0,1%. Secara tahunan, US CPI (June) tumbuh 3%, lebih rendah dari ekspektasi sebesar 3,1%. Inflasi Inti yang tidak termasuk komponen pangan dan energi yang volatile , hanya naik 0,1% mom , dan naik 3,3% yoy , dibandingkan estimasi kenaikan 3,4%. Setelah pengumuman CPI, imbal hasil Treasury turun karena para pedagang meningkatkan taruhan mereka terhadap penurunan suku bunga yang akan datang. Peluang turunnya suku bunga pada bulan September melonjak menjadi sekitar 93%, seperti yang ditunjukkan oleh CME FedWatch Tool, meskipun konsensus pasar adalah bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan mendatang di bulan ini. Fed Chairman Jerome Powell pada hari Rabu telah menyatakan bahwa ia memang telah melihat adanya perlambatan ekonomi AS baru-baru ini yang akan mengarah ke situasi soft-landing sperti yang diharapkan bank sentral. Powell juga mengatakan kepada anggota parlemen di Capitol Hill pada hari Rabu bahwa “lebih banyak data yang baik” akan mendukung bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga. Adapun INITIAL JOBLESS CLAIMS menunjukkan ada 222ribu klaim pengangguran pada pekan terbaru, lebih rendah dari harapan tercatatnya 236ribu, mengindikasikan pasar tenaga kerja terkadang masih ketat.
INDIKATOR EKONOMI : Hari ini US PPI akan menyusul di mana forecast memperkirakan harga barang & jasa di tingkat produsen akan tumbuh 2.3% yoy di bulan June (sedikit memanas dari 2.2% di periode sebelumnya) ; dan 0.1% secara bulanan (bangkit dari deflasi 0.2% di bulan sebelumnya). Lebih lanjut, market akan perhatikan view penting terkait ekspektasi Inflasi & konsumen , serta sentimen dunia usaha yang akan dirilis oleh University of Michigan yang terpandang.
MARKET ASIA & EROPA : Kabar baik dari INGGRIS yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi bulan May meningkat 1.4% yoy dan 0.4% mom , lebih tinggi dari ekspektasi & periode sebelumnya, didukung oleh perbaikan Industrial & Manufacturing Production di bulan yang sama. GERMAN CPI dirilis in-line dengan ekspektasi 2.2% yoy, berhasil melandai dari 2.4% di bulan sebelumnya. Dari benua Asia, bank sentral KOREA SELATAN telah menetapkan suku bunga tak berubah di level 3.5%. Hari ini para pelaku pasar akan memantau ketat data Trade Balance CHINA, dan yang lebih penting adalah memonitor pertumbuhan Ekspor – Impor mereka apakah mampu semakin menguat sesuai perkiraan atau tidak , secara China pegang peranan besar dalam perdagangan dunia baik selaku konsumen / produsen terbesar.
KOMODITAS : Harga MINYAK naik untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Kamis , di mana BRENT menetap di atas USD 85 / barel karena meningkatnya harapan untuk penurunan suku bunga AS setelah data menunjukkan perlambatan Inflasi. Futures BRENT naik 0,4%, menjadi USD 85,40 / barel ; sedangkan futures US WTI naik 0,6%, menjadi USD 82,62 / barel. Melambatnya Inflasi membuka peluang penurunan suku bunga yang pada akhirnya akan memacu lebih banyak aktivitas ekonomi, dan berujung pada meningkatnya permintaan energy. US DOLLAR INDEX pun akan mulai terseret turun dan menjadi dukungan berikutnya bagi harga minyak, secara greenback yang lebih lunak akan meningkatkan minat belanja negara2 pembeli non-AS. Di sisi lain, beberapa pihak masih percaya bahwa prospek demand minyak global masih lemah. Dalam laporan bulanannya, Badan Energi Internasional (IEA) melihat pertumbuhan demand global melambat hingga di bawah satu juta barel per hari pada tahun ini dan tahun depan, yang terutama mencerminkan kontraksi konsumsi CHINA. Namun, kelompok produsen OPEC dalam laporan bulanannya hari Rabu mempertahankan perkiraan pertumbuhan demand global yang tidak berubah, sebesar 2,25 juta barel per hari pada tahun ini dan 1,85 juta barel per hari di tahun depan.
Corporate News
WIKA: Pefindo Beri Peringkat WIKA idBBB-, Ini Pemicunya
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam Ikhtisar Peringkat tertanggal 10 Juli 2024, menegaskan peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan Obligasi Berkelanjutan (SR) I, II, dan III di idBBB-. “Peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan dan likuiditas yang lemah, risiko dari ekspansi sebelumnya, dan lingkungan bisnis yang bergejolak,” jelas Pefindo dalam laman resminya. Lebih lanjut, Pefindo menyatakan bahwa peringkat dapat dinaikkan jika WIKA secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis dan indikator keuangannya serta menghasilkan arus kas yang lebih kuat secara berkelanjutan. Sebaliknya, Pefindo dapat menurunkan peringkat jika WIKA tidak mampu menunjukkan perbaikan dalam kinerja bisnis dan manajemen operasional yang dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut pada aspek keuangan perusahaan. (Emiten News)
Domestic Issue
Uber Pembiayaan APBN 2024, Pemerintah Akan Lelang Ulang 7 Seri Sukuk
Pemerintah pada hari Selasa, tanggal 16 Juli 2024 akan melelang ulang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk): SPNS 20012025 (reopening) tanggal jatuh tempo pada 20 Januari 2025, SPNS 01042025 (reopening) tanggal jatuh tempo 1 April 2025, PBS032 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2026, PBS030 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2028, PBS004 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Februari 2037, PBS039 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Juli 2042, dan PBS038 (reopening) tanggal jatuh tempo 15 Desember 2049. Alokasi Pembelian Non-kompetitif untuk seri SPNS adalah 75% dari jumlah yang dimenangkan. Sedangkan seri PBS 30% dari jumlah yang dimenangkan. Dari ketujuh seri SBSN atau sukuk negara yang akan dilelang pekan depan, seperti dirilis Direktorat Pembiayaan Syariah, Kementerian Keuangan, pemerintah memasang target indikatif IDR 10 triliun. Adapun tanggal setelment ditetapkan pada 18 Juli 2024. (Emiten News)
Recommendation
US10YT menguji Support dari level previous Low di area 4.188%, dengan kecenderungan RSI positive divergence. ADVISE : antisipasi rebound pada yield menuju jajaran Resistance : MA20 & MA10 di sekitar 4.301% – 4.327% ; atau MA50 pada 4.376% . LIMITED DOWNSIDE POTENTIAL pada yield, mengarah kepada potensi konsolidasi pada harga.
ID10YT tampaknya punya tugas untuk menutup GAP di bilangan yield 7.051%, or at least pullback ke Support terdekat : MA10 & MA20 di sekitar yield 7.08% setelah lompat gap up sehari sebelumnya. POTENTIAL : baik harga maupun yield masih dalam fase Sideways, kecuali yield menembus Resistance 7.20% maka yield akan melaju naik kembali menuju level 7.243% atau ke arah TARGET 7.33%.
Download full report HERE.