Today’s Outlook:

MARKET AS: Para investor mencerna data yang menunjukkan Inflasi AS mendingin di bulan Mei sesuai dengan ekspektasi, sementara imbal hasil obligasi AS berbalik naik. Ketidakpastian seputar PILPRES AS dan PEMILU legislatif PERANCIS yang akan segera berlangsung membantu mengimbangi reaksi awal di pasar obligasi terhadap data inflasi AS. Indikator inflasi favorit The Fed, Personal Consumption Expenditures (PCE) price index, menunjukkan bahwa pertumbuhan harga tahunan sebesar 2.6% di bulan Mei, seperti yang telah diperkirakan oleh para ekonom, turun dari 2.7% di bulan April. Para investor juga masih mencerna komentar-komentar yang muncul pada debat presiden AS pada hari Kamis malam antara Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat dan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, menjelang pemilihan umum bulan November.

FIXED INCOME : Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun terakhir naik 4.9 basis poin pada 4.337% versus 4.288% pada akhir hari Kamis.

CURRENCY : DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang, turun 0.07% pada 105.82 menyusul data PCE. Terhadap Yen Jepang, Dollar hampir tidak berubah pada 160.71. Penurunan Yen ke level terendah 38 tahun telah memicu ekspektasi intervensi oleh pihak berwenang Jepang untuk membendung pelemahan mata uang tersebut. Di lain pihak, Euro naik 0.12% pada USD 1.0714, dengan para investor menunggu hasil pemilihan umum Perancis. Kekhawatiran mengenai hasil dari dua tahap Pemilu legislatif Prancis yang dimulai pada hari Minggu mendorong premi risiko pada obligasi pemerintah Prancis atas obligasi Jerman ke level tertinggi sejak krisis utang Eurozone di tahun 2012.

KOMODITAS : Futures US WTI turun 0.24%, dan menetap di USD 81.54 per barel. Analis dari Barclays memperkirakan minyak mentah BRENT akan tetap berada di kisaran USD 90 / barel selama beberapa bulan mendatang. Harga minyak mungkin tidak banyak berubah pada paruh kedua tahun 2024, karena kekhawatiran terhadap permintaan China dan prospek pasokan yang lebih tinggi dari produsen utama akan digenjot untuk melawan risiko geopolitik, demikian menurut jajak pendapat Reuters di hari Jumat. Polling tersebut juga mengatakan minyak mentah Brent diperkirakan berada pada harga rata-rata USD 83.93 / barel pada tahun 2024, sementara minyak mentah AS rata-rata USD 79.72. Jumlah rig minyak aktif AS, yang merupakan indikator awal produksi di masa depan, turun 6 menjadi 479  pada minggu ini, level terendah sejak Desember 2021, seperti dikutip dari perusahaan jasa energi Baker Hughes. Para manager keuangan menaikkan posisi net long dan posisi options pada minyak mentah berjangka AS untuk pekan yang berakhir 25 Juni, menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC). INDONESIA : Menantikan Data Inflasi (June) hari ini dan Nikkei Manufacturing PMI.

Corporate News
Terbitkan Obligasi IDR 5 Triliun, Adhi Karya (ADHI) Raih Peringkat idA-

Lembaga pemeringkat, Pefindo menetapkan peringkat idA- untuk penerbitan obligasi IV PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sebesar Rp5 triliun. Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idA- untuk ADHI, obligasi berkelanjutan (SR) II, dan obligasi SR III dengan outlook stabil. Adapun dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut untuk refinancing dan modal kerja. “Peringkat ADHI mencerminkan pandangan kami terhadap ADHI peran penting ADHI bagi pemerintah, posisi pasar ADHI yang kuat, manfaatnya sebagai kontraktor negara, dan sinergi yang kuat dengan anak perusahaan berkontribusi terhadap stabilitasnya batas,” tulis Pefindo, Jumat (28/6/2024). Namun peringkat tersebut dibatasi oleh leverage yang tinggi dan arus kas yang lemah langkah-langkah perlindungan, risiko eksekusi terkait dengan pertumbuhan order book ADHI, serta lingkungan bisnis yang bergejolak di sektor konstruksi. (IDX Channel)

Domestic Issue
BEI Catat Total Obligasi dan Sukuk sepanjang 2024 Capai IDR 56.37 Triliun.
Bursa Efek Indonesia mencatat, total emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2024 adalah 53 emisi dari 34 emiten senilai IDR 56.37 triliun. “Total obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 564 emisi dengan nilai outstanding IDR 467.24 triliun dan USD 54.758 juta, yang diterbitkan oleh 131 emiten,” ujar Ph Sekretaris Perusahaan BEI Valentina Simon dalam rilis Minggu (30/6/2024). Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai IDR 5,967.14 triliun dan USD 502.10 juta. Sebanyak 10 emisi Efek Beragun Aset (EBA) tercatat di BEI dengan nilai IDR 2.93 triliun. Mengawali pekan lalu, pada Senin (24/6/2024) terdapat pencatatan 4 Obligasi dan 2 Sukuk di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). (IDX Channel)

Recommendation

US10YT tampak menahan diri di hadapan Resistance MA50 / yield 4.42%. Selepas level tsb maka yield akan punya potensi penguatan menuju Resistance upper channel pada yield 4.51% . Namun jika jalan konsolidasi yang dipilih, US10YT akan balik resort ke Support jajaran MA10 & MA20 pada yield sekitar 4.31%. ADVISE : WAIT & SEE ke mana arah penembusan yield yang dipilih, maka akan diketahui ke mana gerakan harga.

ID10YT sepertinya hendak menguji Support trendline jk.pendek di sekitar yield 7.04% up to level psikologis 7.00% yang mana juga bisa ditopang oleh MA20. Trend naik jk.pendek masih bisa dipertahankan seandainya yield pun harus konsolidasi serendah2nya ke arah 6.945%. ADVISE : antisipasi penguatan sejenak pada harga obligasi.

Download full report HERE.