Wall Street bergerak cukup volatile selama 3 sesi pada saat pasar Indonesia menikmati libur Nyepi & hari puasa pertama, di mana Dow Jones bergerak bolak balik antara teritori positif dan negatif, seiring berbagai sentimen yang bergulir, diantaranya: keputusan Federal Reserve untuk menaikkan Fed Fund Rate 25 bps (sesuai ekspektasi) ke tingkat 5% dan mengisyaratkan (setidaknya) satu lagi kenaikan tahun ini, serta menyampingkan kemungkinan adanya pemotongan rate pada tahun ini. Adapun Menteri Keuangan AS Janet Yellen berusaha meyakinkan pelaku pasar bahwa pemerintah AS akan melakukan segala daya upaya untuk memastikan keamanan deposit rakyat AS. Nasdaq berhasil membukukan kenaikan 1% pada sesi perdagangan Kamis (23/03/23) didorong optimisme pasar bahwa The Fed mungkin akan mengerem laju kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan yaitu pada FOMC Meeting selanjutnya (bulan May); dengan adanya 55% probabilitas dibanding 31,4% pada minggu lalu seperti didata oleh Fed Rate Monitor Tool dari Investing.com. Adapun data ekonomi AS terakhir mengatakan bahwa tekanan inflasi masih resilient terbukti dari Initial Jobless Claims keluar di angka lebih rendah dari perkiraan dan minggu sebelumnya; sementara Building Permits dan New Home Sales (Feb.) masih bertumbuh lebih tinggi dari periode sebelumnya. Dari benua Eropa, kenaikan suku bunga serupa 25 bps juga dilaksanakan oleh Bank of England, menempatkan suku bunga acuan mereka di level 4,25%. Inggris melaporkan tingkat Inflasi (Feb.) mereka masih memanas kembali ke level double digit 10.4% (lebih tinggi dari forecast 9.9% dan dari previous 10.1%). Namun demikian komentar lanjutan BOE bahwa Inflasi akan turun cepat membawa harapan kepada pasar akan masa depan kebijakan moneter ketat selama ini. German ZEW Economic Sentiment (Mar.) memang telah menunjukkan outlook 6 bulan situasi usaha yang lebih kontraktif di level 13 (turun jauh dari forecast 17,1 dan angka bulan sebelumnya di 28.1). Pada siang ini akan dipantau data Retail Sales (Feb.) Inggris yang diperkirakan turun ke 0,2% dari 0,5% di bulan sebelumnya; diikuti oleh angka Manufacturing PMI Jerman (Mar.), PMI Inggris, PMI AS (Mar.), serta Durable Goods Orders (Feb.) AS.

IHSG ditinggalkan di teritori positif pada perdagangan Selasa (21/03/23) di angka 6691.61 (naik 79,12 points/1,197%), didukung oleh Net Buy asing sebesar IDR 494,25 miliar, seiring disahkannya UU Cipta Kerja di tengah tentangan sejumlah pihak. Akan jadi perhatian para pelaku pasar hari ini, ke mana arah yang dipilih IHSG untuk menyesuaikan diri dengan view regional market; apakah akan menembus Resistance MA10 di depan mata 6695 dan masuk kembali ke ranah 6700-an (up to MA20/6760); atau uji Support lagi ke bilangan 6650-6600. NHKSI RESEARCH menyarankan posisi Hold seiring usaha market untuk mencerna sejumlah sentimen yang ada sepekan ini.

Download full report HERE.