Ringkasan:

Ulasan pekan lalu: Pasar saham Indonesia pada pekan lalu masih dibayangi sentimen negatif global. Penguatan kembali sinyal resesi AS yang tergambar dari inversi imbal hasil US Treasury memacu kekhawatiran pasar. Langkah Tiongkok untuk membalas serangkaian kebijakan Trump dengan menaikkan tarif pajak atas produk AS menjadi alasan utama investor asing menarik dana mereka dari bursa saham Indonesia. Perselisihan dagang antara Korea Selatan dan Jepang yang semakin memanas menambah muram kondisi global. Sementara di sisi domestik, pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur, tepatnya Penajam Utara dan Kutai Kartanegara menjadi sentimen paradoks.

Prakiraan pekan ini: Harapan negosiasi damai dagang antara AS-Tiongkok kembali memercik setelah Trump menyatakan niat Tiongkok untuk kembali ke meja negosiasi. Sementara di ranah domestik, pasar sedang menunggu rilis data inflasi pada Senin (02/09). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar selama 1 bulan terakhir masih mengecewakan, tetapi pelemahan rupiah menggembirakan penambang emas karena emas diburu sebagai safe haven. Tak pelak, harga emas ANTM terus melejit dan mencetak rekor pada pekan ini sehingga saham sektor pertambangan gemilang. Kami merekomendasikan ANTM sebagai saham pilihan pekan ini karena mampu mencapai target harga Rp1.200 berdasarkan P/E trailing band sebesar 18,5x.

 

Download laporan lengkapnya di HERE