-GOVERNMENT BONDS-
Sentimen burden sharing, topang pasar akhir pekan. Pergerakan pasar obligasi seiring dengan kebijakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) yang memulai konsep burden sharing. Konsep perekonomian guna mempercepat pemulihan ekonomi ini, tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB). Mulai pekan ini, BI akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) tenor 5-tahun hingga 8-tahun melalui mekanisme private placement. Tenor ini lebih singkat dari tenor awal yang dikatakan Menkeu Sri Mulyani Indrawati sebelumnya, yakni selama 10-tahun. Adapun, pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) tercermin dari empat seri benchmark FR0081 tenor 5-tahun, FR0082 tenor 10-tahun, FR0080 tenor 15-tahun, dan FR0083 tenor 20-tahun. Tenor pendek FR0081 dan tenor menengah FR0082 bukukan yield terjaga, masing-masing di level 6,01% dan 6,84%. Sementara indeks IBPA INDOBeX Government Total Return naik 0,01% menjadi 285,22. Di sisi lain, nilai tukar rupiah melemah 0,21% ke level IDR 14.610/USD.

-CORPORATE BONDS-
Rating Mayora Indah Tetap AA. Fitch Ratings Indonesia telah menegaskan peringkat Mayora Indah Tbk (MYOR) pada AA(idn) dengan outlook stabil. Selain itu, Fitch juga menegaskan peringkat AA(idn) atas obligasi tanpa jaminan perusahaan barang konsumsi ini sebesar IDR 550 miliar. Asal tahu saja, peringkat nasional di kategori AA menunjukkan ekspektasi akan risiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Pengukuhan peringkat ini mencerminkan ekspektasi Fitch Ratings Indonesia atas profil kredit MYOR di tengah pandemi Covid-19. Diperkirakan, rasio net debt to EBITDA Mayora akan tetap berada di bawah 1,5 kali pada 2020 terlepas dari adanya tekanan terhadap pertumbuhan penjualan dan margin. Adapun di tengah pandemi Covid-19, Fitch memproyeksikan penjualan Mayora sepanjang 2020 akan menurun satu digit. Hal ini dipengaruhi tekanan pada volume penjualan ekspor dan permintaan domestik yang lebih rendah pada produk tertentu. Fitch memperkirakan penjualan ekspor Mayora pulih secara berangsur pada 2H20 karena meredanya gangguan yang disebabkan oleh virus corona.

-MACROECONOMY-
Perbankan Agresif Membeli SBN, yang selama periode April-Juli 2020 mencapai IDR 248,68 triliun. Aksi ini dilakukan karena sejumlah bank memiliki likuiditas berlimpah, sementara mereka masih kesulitan mengucurkan kredit baru. Penyebab lain adalah relaksasi aturan giro wajib minimum (GWM) oleh Bank Indonesia. Agresivitas perbankan domestik memborong SBN turut mendorong penurunan imbal hasil (yield) obligasi negara tersebut. Yield SBN bertenor 10-tahun yang selama volatilitas pasar keuangan karena pandemi Covid-19 pada Maret-April mencapai di atas 8%, kini sudah berada di bawah 7%. Yield SBN bertenor 10-tahun saat ini berada di level 6,79%, sedangkan yang bertenor 5-tahun sebesar 5,91%. Yield SBN berada dalam tren membaik karena dukungan dari investor domestik yang membeli SBN, khususnya perbankan domestik. Pembelian netto oleh perbankan domestik sepanjang April hingga Juli tercatat IDR 248,68 triliun, didorong oleh faktor melemahnya pertumbuhan kredit dan kebijakan penurunan GWM.

-RECOMMENDATION-
Burden Sharing Mendorong Lelang SUN. Investor domestik dan asing akan berebut kuota, berpeluang mendorong lelang SUN pada Selasa (07/28) besok akan mencatatkan oversubscribed hingga lebih dari IDR 40 triliun. Selain burden sharing, kebijakan penurunan suku bunga acuan telah membuat investor asing percaya untuk berinvestasi di Indonesia. Sebagai catatan, BI menurunkan suku bunga acuan BI 7-DRRR sebesar 25 bps menjadi 4%. Sejak Juli 2019, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 200 bps. Sebelumnya dalam 1 bulan hingga 2 bulan terakhir, penerbitan SUN kerap didominasi oleh investor domestik. Namun, pada penerbitan kali ini, investor asing diproyeksi berupaya mengambil kuota. Selain itu, pihak perbankan juga dizinkan untuk menjadi peserta lelang SUN. Kami memproyeksikan, investor asing minati tenor pendek 5-tahun dan menengah 10-tahun. Dengan demikian, SUN Seri FR0081 dengan kupon 6,5% dan FR0082 dengan kupon 7% akan menjadi incaran. Secara keseluruhan, seri yang dilelang adalah SPN03201029 (New Issuance), SPN12210429 (Reopening), FR0081 (Reopening), FR0082 (Reopening), FR0080 (Reopening), FR0083 (Reopening), dan FR0076 (Reopening).

Reference

Mayora Indah Rating Remains AA

Burden Sharing Encourages SUN Auction

Burden Sharing and Government Securities

-REVIEW (July 24, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): +3.8 Bps to 102.01 (6.01%)
FR0082 (10yr): +1.0 Bps to 101.09 (6.84%)
FR0080 (15yr): -1.5 Bps to 101.78 (7.30%)
FR0083 (20yr): +2.0 Bps to 100.86 (7.41%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0.005 point to 0.14%
UST 5yr: +0.004 point to 0.27%
UST 10yr: +0.011 point to 0.59%
UST 30yr: -0.001 point to 1.23%
German Bund 10yr: +0.033 point to -0.44%
UK Gilt 10yr: +0.020 point to 0.14%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: +3.41% to 49.06
CDS 5yr: +4.10% to 118.23
CDS 10yr: +2.64% to 186.72

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: +0.53% to USD41.29/Barrel
BRENT: +0.06% to USD43.34/Barrel
Source: Bloomberg