Today’s Outlook:

MARKET SENTIMENT:

– INDIKATOR EKONOMI malam ini akan merilis angka Retail Sales (Sept) , Initial Jobless Claims mingguan, Industrial & Manufacturing Production (Sept) , serta Philadelphia Fed Manufacturing Index (Oct).

MARKET EROPA & ASIA : Para investor berhati-hati menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis malam ini. INGGRIS laporkan tingkat Inflasi mereka bulan Sept berada di level 1.7%, berhasil lebih rendah dari perkiraan 1.9% dan juga dari periode sebelumnya 2.2%. Pelemahan harga barang & jasa juga terlihat di tingkat produsen secara PPI Input & Output bahkan turun lebih rendah dari ekspektasi. Satu lagi angka CPI hari ini akan datang dari EUROZONE di mana mereka prediksi Inflasi (Sept) aan berada pada tingkat 1.8% yoy, juga berharap lebih rendah dari periode sebelumnya 2.2%. Hasil ini pegang peranan penting karena Kamis malam sekitar jam 19.15 WIB akan langsung disusul oleh keputusan EUROPEAN CENTRAL BANK terkait suku bunga di mana konsensus persiapkan pemangkasan ke level 3.40% dari posisi suku bunga acuan ECB saat ini di 3.65%.

– Adapun pagi ini JEPANG telah merilis angka Trade Balance dan yang lebih penting adalah pertumbuhan Ekspor – Impor bulan Sept yang ternyata anjlok lebih dalam dari yang diperkirakan terutama bagian Ekspor.

FIXED INCOME & CURRENCY : Imbal hasil obligasi US TREASURY turun karena pasar keuangan memperkuat taruhan untuk pemangkasan suku bunga yang lebih kecil dari Federal Reserve pada akhir pertemuan kebijakan bulan depan. YIELD US TREASURY tenor 10 tahun yang menjadi benchmark turun 2.2 basis poin menjadi 4.014%, dari 4.038% pada Selasa malam. Imbal hasil obligasi AS tenor 30 tahun turun 3 basis poin menjadi 4.2983% dari 4.328% pada Selasa malam. Imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga, turun 2.1 basis poin menjadi 3.936%, dari 3.956% pada Selasa malam.

– US DOLLAR menyentuh level tertinggi dalam 10 minggu seiring para mengesampingkan pemangkasan suku bunga yang besar pada FOMC Meeting berikutnya, dan mulai mempertimbangkan kemungkinan bahwa Donald Trump dari Partai Republik dapat memenangkan pemilihan presiden pada 5 November. DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk YEN dan EURO, menguat 0.28% menjadi 103.55, dengan Euro turun 0.29% pada USD 1.0858. Terhadap Yen Jepang, USD menguat 0.34% menjadi 149.69.

KOMODITAS : Harga MINYAK sedikit lebih rendah, setelah anjlok sekitar 7% selama 3 hari belakangan ini. Kekhawatiran tentang KONFLIK TIMUR TENGAH yang berpotensi mengganggu pasokan telah mereda, setelah statement yang menenangkan dari PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa mereka tak akan menyerang infrastruktur minyak & nuklir Iran. Sementara perkiraan permintaan tahun 2025 yang lesu dari IEA & OPEC+ ketika mereka merilis report bulanan hari Selasa lalu, mengecewakan para trader / spekulan minyak. Pasar minyak menghadapi dilemma antara rencana peningkatan supply dan lemahnya demand terutama dari China. Minyak mentah US WTI terkontraksi 0.27% menjadi USD 70.39 / barel dan BRENT turun ke level USD 74.22 / barel, atau -0.04%. Harga EMAS melanjutkan kenaikan baru-baru ini, didorong oleh penurunan imbal hasil obligasi AS. Harga spot Emas naik 0.49% menjadi USD 2,674.10 / ons.

INDONESIA : BANK INDONESIA (BI) mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6%, suku bunga fasilitas simpanan sebesar 5.25%, dan suku bunga fasilitas pinjaman sebesar 6.75% pada RDG BI tertanggal 15-16 Oktober 2024. RUPIAH stabil di sekitar 15505 / USD. NHKSI RESEARCH menilai langkah Gubernur BI Perry Warjiyo ini telah mengalihkan fokus dari isu-isu lokal , lebih ke menjaga stabilitas mata uang Rupiah kita. Pergeseran ini signifikan karena bertolak belakang dengan prioritas sebelumnya di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Ini mungkin merupakan persiapan peningkatan peran BI dalam pengamanan dan penguatan mata uang di bawah pemerintahan Presiden baru Prabowo yang akan datang, yang menandakan tujuan yang lebih menonjol untuk menarik lebih banyak FDI ke Indonesia.

Corporate News
PSAB: Pefindo Beberkan Peringkat J Resources, Telisik Detailnya
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menegaskan peringkat idBBB+ untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) serta Obligasi Berkelanjutan I dan MTN I yang diterbitkan. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah stabil. Peringkat mencerminkan sumber daya dan cadangan tambang Perusahaan yang cukup besar, fleksibilitas keuangan yang moderat, dan permintaan emas yang stabil. Peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan Perusahaan yang agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas, serta risiko terkait pengembangan tambang baru, tulis Pefindo dalam rilisnya Selasa (16/10). Peringkat dapat dinaikkan apabila PSAB telah secara penuh mengoperasikan proyek Doup sesuai dengan yang diproyeksikan yang dapat memperbaiki profil keuangan Perusahaan secara berkelanjutan. Peringkat dapat berada dalam tekanan apabila Perusahaan tidak dapat memperoleh pendanaan yang dibutuhkan secara tepat waktu yang dapat menunda konstruksi atas proyek Doup. Keterlambatan ini dapat berdampak pada penurunan volume produksi yang signifikan dibanding yang diproyeksikan dalam waktu dekat dan berdampak negatif pada pendapatan PSAB yang dapat memperburuk profil keuangan Perusahaan. Penurunan signifikan atas harga emas juga dapat memicu penurunan peringkat, karena hal ini dapat memperburuk profil finansial Perusahaan. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Tarik IDR 25 Triliun dari Lelang 7 Seri SUN, Selasa (15/10)
Pemerintah pada Selasa 15 Oktober 2024 kemarin melaksanakan lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Lelang digelar melalui sistem lelang Bank Indonesia. Dari tujuh seri SUN yang dilelang otal penawaran yang masuk mencapai IDR 44,265,700,000,000. Rinciannya untuk seri SPN12250116 penawaran yang masuk sebesar IDR 2.105 triliun, seri SPN12251002 IDR 5.018 triliun, seri FR0104 IDR 12.0836 triliun, seri FR0103 IDR 15.2123 triliun, seri FR0098 IDR 3.4185 triliun, seri FR0097 IDR 2.8309 triliun dan seri FR0102 IDR 3.5974 triliun. Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang sebagai berikut: Seri SPN12251002 nilai nominal yang diserap sebesar IDR 2.0 triliun, Seri FR0104 nilai nominal yang diserap sebesar IDR 7.35 triliun, Seri FR0103 nilai nominal yang diserap sebesar IDR 11.2 triliun, Seri FR0098 nilai nominal yang diserap sebesar IDR 2.1 triliun, Seri FR0097 nilai nominal yang diserap sebesar IDR 0.80 triliun, dan Seri FR0102 nilai nominal yang diserap sebesar IDR 1.55 triilun. Dengan demikian total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah IDR 25 triliun.(Emiten News)

Recommendation
US10YT sejauh ini terlihat kuat walau menguji MA10 / yield 4.0% sebagai Support pertama, secara angka bulat itu sendiri juga jadi Support psikologis. Selama Uptrend masih intact, harus diasumsikan yield masih punya peluang lanjutkan swing bullish (jk.pendek) ini menuju TARGET 4.30%, kecuali yield ditutup di bawah 3.990% maka baru akan mengarah ke bantalan berikut sekitar 3.874% – 3.833%. ADVISE : anticipate pelemahan harga obligasi berlanjut seiring kenaikan yield.

ID10YT perlu buktikan jika yield bisa bertahan di atas Support pertama : MA10 / 6.678% untuk menjaga swing naik jk.pendek ini bisa membuatnya mencapai TARGET 6.80%. ADVISE : antisipasi pelemahan harga obligasi masih berlanjut seiring potensi rebound yield di area Support sbb : 6.62% / 6.57%.

Download full report HERE.